EKONOMI INDONESIA

Ini Proyeksi Sri Mulyani Soal Pertumbuhan Investasi 2019

Redaksi DDTCNews | Selasa, 05 Juni 2018 | 08:46 WIB
Ini Proyeksi Sri Mulyani Soal Pertumbuhan Investasi 2019

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto bergerak pada kisaran 7,5%-8,3% pada 2019. Optimisme ini keluar sejalan dengan perbaikan iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah.

"Investasi akan terus kita jaga momentum perbaikannya yang sudah mulai terjadi di kuartal pertama 2018," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR membahas Kerangka Ekonomi Makro 2019, Senin (4/6).

Upaya menjaga momentum tersebut dilakukan dengan beberapa cara kebijakan. Mulai dari pemberian insentif fiskal hingga mempermudah proses administrasi dalam menjalankan kegiatan usaha.

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

"Investasi terus akan diperkuat termasuk memberikan insentif, melakukan simplifikasi regulasi atau reformasi di bidang birokrasi dan perizinan, dan bahkan meluncurkan 'single submission' yang akan segera dilakukan oleh pemerintah," terang Sri Mulyani.

Harapan untuk menggenjot investasi lebih cepat ini didasarkan pada capaian triwulan I-2018. Di mana kinerja investasi telah mencatatkan pertumbuhan hingga 7,95% seiring dengan peningkatan belanja modal atau merupakan pencapaian tertinggi sejak periode 2014.

Peningkatan investasi ini yang menjadi salah satu penyebab tingginya impor pada awal 2018 karena adanya impor bahan baku maupun bahan modal yang dibutuhkan untuk ekspansi usaha dari sektor industri pengolahan besar. Pertumbuhan impor yang tinggi juga diproyeksikan pemerintah masih terjadi pada 2019 yaitu pada kisaran 6,2%-7,6%.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Sedangkan untuk instrumen ekspor, Sri Mulyani memproyeksikan pertumbuhan pada kisaran 6%-7,2%. Patokan angka ini sebagai antisipasi dari kebijakan proteksionisme perdagangan AS yang juga berpotensi menyebabkan terjadinya perang dagang.

"Perkembangan 'trade policy' oleh AS yang sangat proteksionis bisa menimbulkan dampak kepada negara-negara partner dagang utamanya. 'Spillover'-nya kepada seluruh perdagangan dunia juga akan terjadi dan kita perkirakan akan mulai terasa pada kuartal ketiga dan semester kedua tahun ini," katanya.

Sedangkan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2019 diharapkan bisa mencapai kisaran 5,1%-5,2% melalui dukungan perbaikan pendapatan, tingkat inflasi yang rendah serta penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat kurang mampu dengan tepat waktu dan tepat sasaran.

"Dengan tekanan yang terjadi secara global, kami perkirakan proyeksi program pemerintah lebih kepada masyarakat 'the lower end'," tutupnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?