INDEKS HARGA KONSUMEN

Inflasi November 2020, Ini Kata BPS

Dian Kurniati | Selasa, 01 Desember 2020 | 12:51 WIB
Inflasi November 2020, Ini Kata BPS

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto. (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks harga konsumen (IHK) pada November 2020 mengalami kenaikan (inflasi) sebesar 0,28% atau lebih tinggi dibandingkan dengan capaian bulan lalu 0,07%.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto mengatakan catatan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan November 2019 yang hanya 0,14%. Performa inflasi tahun berjalan sebesar 1,23%. Secara tahunan, inflasi November 2020 sebesar 1,59%.

"Inflasi Indonesia pada November 2020 ini sebesar 0,28% month-to-month kalau kita bandingkan dengan bulan lalu," katanya melalui konferensi video, Selasa (1/12/2020).

Baca Juga:
Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Setianto mengatakan inflasi tertinggi terjadi pada kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,86%, kelompok kesehatan sebesar 0,32%, kelompok transportasi sebesar 0,30%, serta kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,14%.

Sementara itu, ada 2 kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yakni kelompok perumahan, air, listrik, serta bahan bakar rumah tangga dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, masing-masing sebesar 0,01%.

Menurut Setianto, inflasi pada November 2020 utamanya dipicu oleh kenaikan harga daging ayam, telur ayam ras, dan cabai merah. Kenaikan harga tersebut terpengaruh oleh naiknya curah hujan pada November 2020 dibandingkan dengan bulan sebelumnya sehingga berdampak pada ongkos logistik.

Baca Juga:
BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

"Ke depan, terkait dengan distribusi barang, untuk cuaca, ombak tinggi, kemudian curah hujan tinggi bisa hambat kondisi distribusi barang dari produsen ke konsumen," ujarnya.

Adapun yang mengalami penurunan harga dan menyebabkan deflasi yakni emas perhiasan yang memiliki andil -0,02%, beras dengan andil -0,01%, dan daging sapi dengan andil 0,01%.

Berdasarkan komponennya, Setianto menyebut inflasi pada November 2020 terjadi karena sumbangan komponen bergejolak sebesar 1,31% dan andilnya 0,21%. Sementara pada komponen harga diatur pemerintah tercatat inflasi 0,16% dengan andil 0,03%, dan inflasi inti 0,06% dengan andil 0,04%.

Dari 90 kota yang disurvei, 83 kota mengalami inflasi, sedangkan 7 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Tual sebesar 1,15% dan terendah di Bima sebesar 0,01%. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Kendari sebesar 0,22% dan terendah di Meulaboh dan Palopo masing-masing 0,01%. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN