INDIA

Harga Minyak Goreng Melonjak, India Pangkas Tarif Bea Masuk CPO

Muhamad Wildan | Minggu, 04 Juli 2021 | 13:00 WIB
Harga Minyak Goreng Melonjak, India Pangkas Tarif Bea Masuk CPO

Ilustrasi. Pekerja memindahkan tandan buah segar (TBS) sawit di sebuah RAM Kelurahan Purnama Dumai, Riau, Jumat (21/5/2021). ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid/rwa.

NEW DELHI, DDTCNews – Pemerintah India memangkas tarif bea masuk atas impor minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dari 15% menjadi 10% selama tiga bulan ke depan menyusul tingginya harga minyak goreng di pasar domestik.

Central Board of Indirect Taxes and Customs (CBIC) menyatakan pemangkasan tarif bea masuk dari 15% menjadi 10% tersebut akan membuat beban pajak dan bea masuk yang ditanggung importir CPO turun dari 35,75% menjadi 30,25% selama 3 bulan ke depan.

"Ketentuan ini berlaku terhitung sejak 30 Juni 2021 hingga 30 September 2021," tulis Central Board of Indirect Taxes and Customs (CBIC) dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (30/6/2021).

Baca Juga:
AS Kenakan Bea Masuk 25 Persen atas Baja, Uni Eropa Siapkan Balasan

Harga produk minyak kedelai dan minyak kelapa sawit di India tengah mengalami kenaikan lebih dari 2 kali lipat dalam 1 tahun terakhir. Hal ini memberikan beban tambahan kepada masyarakat India yang mengalami penurunan penerimaan akibat pandemi Covid-19.

Minyak kelapa sawit adalah minyak yang paling banyak digunakan dan diimpor di India. Tercatat, impor minyak kelapa sawit memiliki kontribusi sebesar 60% terhadap total impor minyak nabati India.

Meski impor minyak kelapa sawit tercatat sangat dominan, minyak kelapa sawit tercatat lebih banyak digunakan oleh pengusaha pada sektor makanan dan minimun seperti restoran dan lain-lain. Konsumen rumah tangga tercatat lebih banyak mengkonsumsi minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan rapeseed oil.

Baca Juga:
Gebrakan Kebijakan Bea Masuk Presiden AS Donald Trump

Sementara itu, pemangkasan tarif bea masuk kemungkinan besar bakal direspons para pelaku usaha untuk menaikkan volume impor CPO hingga 3 bulan ke depan.

"India bisa menambah impor CPO-nya hingga 500.000 ton pada 3 bulan ke depan dengan rata-rata impor bulanan mencapai 850.000 ton," ujar Chief Executive Sunvin Group Sandeep Bajoria seperti dilansir zawya.com. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 12 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Gebrakan Kebijakan Bea Masuk Presiden AS Donald Trump

Selasa, 11 Februari 2025 | 17:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Mulai Besok! AS Kenakan Bea Masuk 25% untuk Baja dan Aluminium

BERITA PILIHAN
Rabu, 12 Februari 2025 | 19:30 WIB KELAS PPH PASAL 21 (7)

Dasar Pengenaan-Pemotongan PPh 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Rabu, 12 Februari 2025 | 19:21 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Optimalkan Penerimaan, Pemda Adakan Pemutihan Pajak Bumi dan Bangunan

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:37 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Tiga Jurus Bahlil Naikkan Lifting Minyak, Termasuk Aktifkan Sumur Tua

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:17 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Beri Asistensi, DJBC Harap Perusahaan Bisa Pertahankan Status AEO

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:01 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax Masih Terkendala, Batas Upload Faktur Pajak Tetap Tanggal 15

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:00 WIB PMK 7/2025

Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah, Download di Sini

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:30 WIB KABUPATEN PROBOLINGGO

Sebar SPPT Lebih Cepat, Pemkab Imbau WP Segera Bayar Tagihan PBB

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:00 WIB KABUPATEN BANGKA BELITUNG

Pemda Ini Tegaskan Tambang Ilegal Tetap Harus Bayar Pajak Daerah