Ilustrasi.
TAIPEI, DDTCNews – Pemerintah Taiwan memutuskan untuk menurunkan hingga menangguhkan pembayaran pajak dan bea masuk pada berbagai jenis barang. Kebijakan ini ditetapkan sebagai respons terhadap lonjakan harga bahan pokok imbas dari adanya gangguan sistem rantai pasok.
Kebijakan ini juga ditetapkan karena adanya ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina. Salah satu media berita di Taiwan mengabarkan kebijakan kabinet untuk menangguhkan pajak pada beberapa impor barang pokok.
“Pajak atas impor jagung, kacang kedelai, dan terigu akan ditangguhkan hingga 30 April,” kata kabinet Taiwan, Taiwan’s Executive Yuan, dikutip Jumat (18/2/2022).
Selain pajak, bea masuk untuk produk mentega dan susu bubuk juga akan dipangkas setengahnya. Kebijakan ini juga diberikan hingga 30 April.
Dilansir Tax Notes International, Menteri Kabinet Lo Phing-cheng ikut memberikan komentarnya terkait kebijakan yang diambil pemerintah.
“Langkah ini diambil setelah adanya lonjakan harga jagung, kacang kedelai, dan terigu. Kenaikan harga disebabkan adanya penurunan hasil produksi karena perubahan iklim dan rantai pasokan yang terkena imbas pandemi Covid-19,” ujarnya.
Phing-cheng mengatakan kenaikan harga juga disebabkan karena kenaikan harga minyak mentah internasional. Kenaikan ini tak lepas dari imbas dari ketegangan politik antara Rusia dan Ukraina.
Selain itu, kabinet juga memberi banyak pengurangan pajak pada berbagai komoditas. Pengurangan tersebut diantaranya pengurangan pajak atas BBM, pajak atas semen, hingga bea dan cukai atas impor daging dan terigu. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.