Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Agus/Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan mencatat defisit APBN per Februari 2020 sudah mencapai Rp62,8 triliun atau 20,4% dari target defisit APBN yang dipatok tahun ini sebesar Rp307,2 triliun.
Realisasi terhadap target defisit APBN itu lebih tinggi ketimbang periode yang sama tahun lalu, di mana defisit APBN per Februari 2019 tercatat Rp54 triliun atau 18% dari target defisit APBN 2019 sebesar Rp296 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tingginya realisasi terhadap target defisit kali ini lantaran kinerja pendapatan negara yang melempem, yakni turun 0,5% menjadi Rp216,6 triliun.
“Pendapatan negara hingga akhir Februari turun 0,5% dan sebaliknya belanja masih tumbuh 2,8%,” katanya dalam video conference APBNKita, Rabu (18/3/2020).
Sri Mulyani memerinci kinerja pendapatan negara. Penerimaan perpajakan mencapai Rp178 triliun. Sedangkan dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) hingga akhir Februari 2020 mencapai Rp38,6 triliun.
Dari sisi belanja, Kemenkeu mencatat belanja pemerintah mencapai Rp279,4 triliun naik 2,8% dari Rp271,8 triliun. Capaian tersebut menyumbang 11% dari target belanja APBN 2020 sebesar Rp2.461 triliun.
Untuk diketahui, realisasi terhadap target belanja APBN sebesar 11% tersebut lebih tinggi ketimbang realisasi belanja periode yang sama tahun lalu sebesar 9,2% dari target APBN 2019.
“Belanja yang lebih tinggi dari tahun lalu salah satunya untuk memberikan stimulus kepada perekonomian baik dalam bentuk belanja K/L dan juga transfer ke daerah dan dana desa,” tutur Menkeu.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.