INGGRIS

Hampir Sepertiga Miliarder Inggris Tinggalkan Negaranya, Mengapa?

Redaksi DDTCNews | Jumat, 08 Maret 2019 | 17:12 WIB
Hampir Sepertiga Miliarder Inggris Tinggalkan Negaranya, Mengapa?

Ilustrasi. 

LONDON, DDTCNews – Sebanyak 28 dari 93 miliarder Inggris – beberapa diantaranya kerap menyembunyikan miliaran poundsterling dari Departemen Keuangan – telah berpindah ke negara bebas pajak. Hampir separuh dari 28 orang tersebut telah meninggalkan Inggris lebih dulu.

Anggota Parlemen Partai Buruh Inggris Margaret Hodge mendukung pemerintah agar segera memberi tindakan pada negara suaka pajak (tax havens country). Menurutnya, warga ultra kaya harus membayar pajak secara adil kepada otoritas pajak.

“Kita harus menghentikan praktik penghindaran pajak agar orang terkaya membayar pajak secara adil. Registrasi publik dan transparansi yang lebih tajam bisa menjadi langkah besar yang diterapkan pemerintah untuk mencapai pembayaran pajak yang lebih adil,” katanya mengutip Channel News Asia, Jumat (8/3/2019).

Baca Juga:
Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah

Mengenai hal ini, sejumlah masyarakat merasa kecewa terhadap pemerintah yang justru menunda pemungutan suara atas undang-undang (UU) yang diusulkan untuk mengakhiri kepemilikan perusahaan rahasia di luar Inggris.

Sejumlah pemilik bisnis besar di Inggris dikabarkan merasa keberatan dengan tarif pajak penghasilan (PPh) dividen yang relatif tinggi yakni mencapai 38,1%. Praktis, pemajakan ini merupakan pajak laba karena pemilik bisnis memegang sebagian besar dalam perusahaannya.

Seperti diberitakan sebelumnya, orang terkaya di Inggris Sir Jim Ratcliffe berencana untuk pindah ke Cote d’Azur Monako untuk menghindari pajak. Hengkangnya pejabat Ineos dari Inggris diikabarkan mengurangi setoran pajak sebanyak 4 miliar (Rp72,65 triliun)

Baca Juga:
Negara Ini Pungut PPN atas Jasa Pendidikan Sekolah Swasta Mulai 2025

Kepergian Bos Ineos yang memiliki saham 60% tidaklah sendiri, melainkan bersama 2 pejabat Ineos Andy Currie dan John Reece yang memiliki saham Ineos masing-masing sekitar 20% atau setara GBP7 miliar (Rp131,2 triliun).

Di samping pengenaan pajak penghasilan dividen di Inggris yang relatif tinggi yakni 38,1%, kepergian sejumlah miliarder itu juga karena adanya kepentingan politik. Tercatat, pemilik usaha dan perusahaannya yang menghindar pajak telah berkontribusi terhadap dunia politik sebanyak GBP5,5 juta (Rp103,21 miliar). (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN