Pembeli memilih ayam yang dijual seharga Rp37 ribu per kilogram di Pasar Flamboyan, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/5/2024). ANTARA FOTO/Jessica Wuysang/Spt.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kementerian teknis dan pemerintah daerah (pemda) untuk memiliki perencanaan dalam rangka menjaga ketersediaan komoditas. Upaya tersebut diperlukan untuk mengendalikan inflasi.
Plt Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir mengatakan kelangkaan komoditas seringkali terjadi akibat faktor-faktor cuaca yang terlambat diantisipasi. Tomsi mengatakan masalah ini seharusnya sudah bisa diantisipasi berdasarkan data prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kondisi seperti ini itukan bisa disesuaikan antara cuaca mengakibatkan kekurangan suplai, kemudian berkaitan dengan impor, ini bisa dirancang, juga berkaitan dengan jagung," ujar Tomsi, dikutip pada Sabtu (1/6/2024).
Oleh karena keterlambatan pemerintah pusat dan pemda dalam mengantisipasi kebutuhan, komoditas impor pada akhirnya malah membanjiri pasar domestik di tengah musim panen.
Impor komoditas dan panen di waktu bersamaan bakal menekan harga di tingkat petani. "Ini juga mengganggu proses panen kita berkaitan dengan harga," ujar Tomsi.
Berkaca pada hal tersebut, Tomsi meminta kementerian untuk berfokus menyiapkan perencanaan untuk setahun penuh. Pemda juga harus menyusun perencanaan dengan berkaca pada pengalaman tahun-tahun sebelumnya.
Misal, Kementerian Perdagangan (Kemendag) selaku pemberi persetujuan impor perlu memastikan jumlah bawang putih yang masuk setiap bulan dan bagaimana komoditas tersebut terdistribusikan ke daerah.
Kementerian Pertanian (Kementan) juga perlu menyusun rencana penanganan tahunan guna mengantisipasi fluktuasi harga cabai dan bawang merah.
"Langkah-langkah seperti apa, siapa berbuat apa, kapan, dan di mana. Pada intinya seperti itu, sehingga betul-betul teman-teman bisa mengendalikan semaksimal mungkin," ujar Tomsi.
Tomsi mengatakan penanganan kebutuhan komoditas bisa saja dilakukan secara jangka pendek. Namun, perencanaan jangka panjang tetap diperlukan agar kebutuhan komoditas pada setiap daerah bisa dipenuhi. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.