JAKARTA, DDTCNews – Thailand dan Vietnam mengutarakan keinginan dan kesiapannya bergabung dalam proyek percontohan penggunaan sistem self certification atau sistem sertifikasi mandiri dalam skema ASEAN Trade In Goods Agreement (ATIGA).
Sebelumnya, Laos dan Filipina sudah bergabung bergabung lebih dulu dalam proyek yang digagas pemerintah Indonesia tersebut. Baik Indonesia, Laos dan Filipina telah sepakat menyetujui rencana keikutsertaan Thailand dan Vietnam.
Direktur Kepabeanan Internasional dan Antarlembaga Robert L.Marbun mengatakan ATIGA merupakan kesepakatan pembentukan kawasan perdagangan bebas di antara negara anggota ASEAN.
“Setiap negara yang tergabung dalam proyek ini akan dikenai tarif preferensi sepanjang memenuhi asal barang dan menyerahkan invoice declaration pada saat pengajuan pemberitahuan impor,” ujarnya beberapa waktu lalu.
Besarnya tarif preferensi ditentukan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan mengenai penetapan tarif bea masuk dalam rangka ATIGA.
Sementara, invoice declaration diterbitkan eksportir bersertifikat di negara peserta proyek dengan cara sertifikasi mandiri untuk barang jenis tertentu yang tercantum dalam daftar barang yang diproduksi eksportir.
“Data-data mengenai eksportir bersertifikat diperoleh dari ASEAN Secretariat,” tambahnya seperti dilansir laman Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Nantinya, data tersebut akan diteruskan kepada seluruh kantor pabean dalam bentuk softcopy maupun hardcopy. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.