TRESHOLD PKP

Genjot Pajak UMKM, Ini Permintaan Kadin ke DJP

Muhamad Wildan | Sabtu, 19 Desember 2020 | 06:01 WIB
Genjot Pajak UMKM, Ini Permintaan Kadin ke DJP

Perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sutan Manurung. (Foto: Youtube DJP) 

JAKARTA, DDTCNews - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) diminta untuk menurunkan batas pengusaha kena pajak (PKP) untuk menangkap potensi pajak pertambahan nilai (PPN) dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Perwakilan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sutan Manurung mengatakan mengingat jumlah unit usaha UMKM yang sangat masif, threshold PKP yang saat ini mencapai Rp4,8 miliar perlu disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku pada sektor UMKM.

"Kadin melihat ada potensi PPN bila batasan ini diubah dengan target pengusaha UMKM itu jadi PKP. Kadin melihat dari sisi PPN bila ditetapkan ini bisa menjadi solusi," ujar Sutan pada Gelar Wicara UU Cipta Kerja Klaster Kemudahan Berusaha Bidang Perpajakan, Rabu (16/12/2020).

Baca Juga:
Perbaiki Bug, Pihak Vendor Coretax Masih Ngebut Kerja di DJP

Seperti diketahui, wajib pajak bakal dikukuhkan sebagai PKP bila memiliki peredaran usaha atau omzet di atas Rp4,8 miliar. Threshold PKP ini berlaku sejak 2014. Sebelum 2014, threshold PKP yang berlaku hanya sebesar Rp600 juta.

Apabila dibandingkan dengan kriteria UMKM yang berlaku pada Pasal 6 UU No. 20/2008 tentang UMKM, tampak batasan omzet pada ketentuan perpajakan dengan batasan omzet untuk mengkategorikan UMKM masih tidak sejalan.

Pada Pasal 6, suatu usaha digolongkan usaha mikro bila memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50 juta atau omzet Rp300 juta. Suatu usaha dikategorikan usaha kecil bila memiliki kekayaan bersih Rp50 juta hingga Rp500 juta atau memiliki omzet Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pembinaan UMKM oleh Kantor Pajak

Adapun suatu usaha dikategorikan sebagai usaha menengah bila memiliki kekayaan bersih antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar atau memiliki omzet sebesar Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.

Melalui UU No. 11/2020 tentang Cipta Kerja, Pasal 6 UU No. 20/2008 direvisi kriteria UMKM pada Pasal 6 UU No. 20/2008 direvisi sehingga tidak diatur langsung melalui UU, melainkan melalui Peraturan Pemerintah.

Pada draf Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) pelaksana klaster koperasi dan UMKM UU Cipta Kerja, kriteria omzet untuk UMKM tercatat ditingkatkan.

Suatu usaha dikategorikan usaha mikro bila memiliki omzet paling banyak Rp2 miliar, sedangkan yang dimaksud usaha kecil adalah usaha dengan omzet Rp2 miliar hingga Rp15 miliar. Adapun yang dimaksud usaha menengah adalah usaha dengan omzet Rp15 miliar hingga Rp50 miliar. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

19 Desember 2020 | 22:32 WIB

Adanya aturan baru di UU Cipta kerja bukannya memperjelas peraturan, malah membuat aturan kabur dan hyper regulasi dengan adanya Peraturan Pemerintah

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 21 Januari 2025 | 20:07 WIB CORETAX SYSTEM

Perbaiki Bug, Pihak Vendor Coretax Masih Ngebut Kerja di DJP

Sabtu, 30 November 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Pembinaan UMKM oleh Kantor Pajak

Jumat, 29 November 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kondisi Ekonomi Berbeda, Kadin Berharap Kenaikan Tarif PPN Ditunda

Rabu, 06 November 2024 | 11:55 WIB PP 47/2024

Prabowo Resmi Teken Peraturan Penghapusan Piutang Macet UMKM

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 17:39 WIB KELAS PPH PASAL 21 (6)

Ketentuan Tarif PPh Pasal 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Update Soal Bupot PPh dan Surat Teguran di Coretax

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:15 WIB PER-30/BC/2024

Bea Cukai Ubah Aturan Pemasukan dan Pengeluaran Barang ke dan dari TPB

Selasa, 04 Februari 2025 | 16:00 WIB CORETAX DJP

DJP Terbitkan Buku Manual Modul SPT Masa PPh Unifikasi, Unduh di Sini

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:33 WIB OPINI PAJAK

Menjadikan Pajak sebagai Instrumen Alternatif Memberantas Korupsi

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Tagih Tunggakan Pajak 5,4 Juta Kendaraan, Begini Strategi Pemprov

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:00 WIB FOUNDER DDTC DARUSSALAM:

‘Pajak Tidak Boleh Dipungut secara Sewenang-wenang’

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Ubah Data Alamat Wajib Pajak di Coretax DJP

Selasa, 04 Februari 2025 | 13:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Cegah Penerapan UTPR Pajak Minimum Global, AS Siapkan Skema Retaliasi