KABUPATEN TEGAL

Gara-gara Ini, Ratusan Wajib Pajak Serbu Samsat

Redaksi DDTCNews | Rabu, 05 Juli 2017 | 09:31 WIB
Gara-gara Ini, Ratusan Wajib Pajak Serbu Samsat

SLAWI, DDTCNews – Setelah libur panjang Lebaran, Kantor Unit Penggelolaam Pajak Daerah (UPPD) Samsat Slawi diserbu ratusan wajib pajak yang hendak melunasi pembayaran pajak kendaraan bermotornya (PKB).

Kepala UPPD Samsat Slawi Hernuryo Samekto mengatakan membludaknya wajib pajak yang akan membayar pajak tahunan maupun lima tahunan tersebut dikarenakan adanya kebijakan pembebasan denda selama satu hari bagi wajib pajak yang terlambat membayar pajak.

“Kami tidak membatasi pendaftaran bagi wajib pajak yang akan melakukan pembayaran hari ini. Semua wajib pajak yang hadir hari ini akan dilayani sampai tuntas,” jelasnya, Senin (3/7).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Terkait dengan membludaknya jumlah wajib pajak yang mendatangi Samsat Slawi, Hernuryo mengungkapkan bahwa hal tersebut sudah diantisipasi pihak UPPD Samsat dengan menyediakan tempat antrean yang representatif di depan kantor pelayanan.

Secara terpisah, Kasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Safii mengatakan Samsat Slawi juga akan terus mengaktifkan keberadaan Samsat Cepat yang selama dua bulan terakhir dioperasionalkan masing-masing di tiga titik lokasi.

“Titik pelayanan Samsat Cepat ada di Polsek Dukuhturi, BKPM (Balai Kemitraan Perpolisian Masyarakat) Mejasem Barat, Kecamatan Kramat, dan Polsek Suradadi,” ungkap Safii.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Samsat Cepat tersebut lakukan untuk mengantisipasi pembayaran pajak kendaraan bermotor via online, maupun menghindari wajib pajak membayar pajak di UPPD Samsat Kota. Ini adalah langkah untuk memenuhi target penerimaan pajak yang telah ditetapkan.

Menurutnya, capaian pelunasan pajak tahunan melalui Samsat Cepat selama 2 bulan terakhir masing-masing berhasil mencappai 40 sampai 50 obyek pajak di Polsek Dukuhturi, 50 obyek pajak di Mejasem, dan Suradadi mencapai 150 obyek pajak.

Upaya memaksimalkan pemasukan pajak kendaraan terhutang juga akan tetap dilakukan pasca-Lebaran melalui razia rutin dengan menggandeng mitranya Satlantas Polres Tegal. Dalam satu bulan, dilansir dalam radartegal.com, ditargetkan razia bisa digelar 10-12 kali untuk memaksimalkan pemasukan pajak kendaraan terutang. (Amu/Gfa)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN