Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz.
BERLIN, DDTCNews—Pemerintah Jerman memperkirakan pendapatan pajak yang hilang tahun ini mencapai €81,5 miliar atau setara dengan Rp1.311 triliun akibat pandemi virus Corona yang berdampak terhadap perekonomian.
Penurunan penerimaan pajak tersebut menjadi yang pertama kali bagi Jerman sejak krisis keuangan satu dekade lalu. Tahun ini, penerimaan pajak diperkirakan sebesar €717,8 miliar, turun 10% dari realisasi sebesar €799,3 miliar pada 2019.
“Kami memperkirakan penerimaan pajak Jerman akan pulih ke angka €792,5 miliar pada 2021, menjadi €816 miliar pada 2022," kata Menteri Keuangan Olaf Scholz dikutip Jumat (15/5/2020).
Anjloknya penerimaan pajak juga membuat pemerintah terpaksa meminjam €156 miliar guna menutupi shortfall penerimaan pajak tersebut, sekaligus untuk membiayai berbagai paket penyelamatan ekonomi.
Untuk diketahui, Pemerintah Jerman merilis paket bantuan senilai lebih dari €1 triliun di antaranya berupa uang tunai sebagai modal pelaku usaha kecil maupun pengusaha individu yang terdampak pandemi.
Pemerintah bahkan akan menambah paket stimulus tersebut pada awal Juni 2020. Menurut Olaf, stimulus tambahan pada Juni 2020 cukup tepat lantaran kebijakan karantina wilayah atau lockdown akan selesai pada akhir Mei 2020.
Scholz berharap stimulus tambahan tersebut dapat memulihkan kinerja ekonomi melalui modernisasi ekonomi dan infrastruktur digital Jerman, sekaligus memerangi perubahan iklim ke depannya.
Sementara itu, Kanselir Jerman Angela Merkel menegaskan tidak akan menaikkan tarif pajak apapun di tengah pandemi ini. “Pada hari ini, tidak akan ada kenaikan pungutan atau pajak untuk mengatasi biaya krisis,” ujarnya dilansir dari Startribune. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.