EKONOMI MAKRO

Di Depan Parpol, Bappenas Jabarkan RPJMN 2020-2025

Redaksi DDTCNews | Selasa, 25 September 2018 | 16:27 WIB
Di Depan Parpol, Bappenas Jabarkan RPJMN 2020-2025

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) menekankan pentingnya visi misi kontestan Pilpres 2019 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2025, sehingga janji politiknya selaras dengan agenda pembangunan nasional.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri PPN/ Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam sosialisasi RPJMN 2020-2025 kepada parpol peserta pemilu di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU). Menurutnya, dengan berpedoman kepada RPJMN selain sebagai amanat UU No.42/2008, juga untuk keberlanjutan pembangunan nasional dalam jangka panjang.

"Visi misi kandidat [calon presiden dan calon wakil presiden] harus sesuai dengan RPJMN untuk menggambarkan rencana kerja pemerintah bila pasangan tersebut terpilih nanti," katanya di Auditorium KPU, Selasa (25/9/2018).

Baca Juga:
Banyak Daerah Ekonominya Tumbuh Tapi Kemiskinan Tak Turun, Kok Bisa?

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan bahwa RPJMN yang disusun Bappenas ini masih bersifat teknokratis. Dalam artian masih disusun oleh birokrat dan belum masuk unsur politik dari visi misi kandidat presiden dan wakil presiden.

Jika sudah menang kontes pemilu pada April 2019, maka visi misi pasangan terpilih akan diharmonisasi dengan RPJMN teknokratis Bappenas, sehingga akan lahir RPJMN final yang sudah sudah mengakomodasi janji politik pasangan calon. "Bentuknya nanti akan menjadi Perpres yang akan jadi rencana kerja pemerintah dalam 5 tahun kedepan," jelasnya.

Secara umum, jelas mantan Menteri Keuangan itu, RPJM 2020 2025 menetapkan tiga target besar yang bersifat kualitatif. Ketiga target tersebut ialah struktur ekonomi yang kokoh, keunggulan kompetitif wilayah dan SDM yang berkualitas.

Hanya dua target yang bersifat kuantitatif yang ditetapkan dalam RPJMN ini, yaitu penurunan angka pengangguran dan kemiskinan yang masing-masing diproyeksikan pada level 5% pada 2025. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:17 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Daerah Ekonominya Tumbuh Tapi Kemiskinan Tak Turun, Kok Bisa?

Jumat, 14 Juni 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Anggaran Malah untuk Perbaiki Pagar Puskesmas, Stunting Urung Teratasi

Minggu, 09 Juni 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Anggaran Besar tapi Target Stunting Sulit Tercapai, Ini Kata Bappenas

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN