BERITA PAJAK HARI INI

Catatan Pengusaha untuk Pemenang Pilpres 2019

Redaksi DDTCNews | Jumat, 12 April 2019 | 09:54 WIB
Catatan Pengusaha untuk Pemenang Pilpres 2019

JAKARTA, DDTCNews – Menjelang Pilpres 2019, para pengusaha berharap sektor ekonomi harus menjadi perhatian khusus bagi Presiden mendatang. Pasalnya, sektor ini dianggap bisa mengeluarkan Indonesia dari negara moddle income trap.

Pengusaha pun ingin kebijakan yang diterbitkan pemerintah lebih memudahkan dunia usaha, karena pengusaha ingin semua hal yang berkaitan dengan usahanya dapat dilakukan dengan mudah melalui kebijakan tersebut, bukan justru merumitkan operasional dunia usaha.

Secara khusus, pengusaha meminta pemerintah untuk memperbarui pajak perusahaan. Terlebih tren yang saat ini berlaku, pemerintah di beberapa negara menurunkan tarif pajak perusahaan dengan berbagai tujuan.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Berikut ringkasannya:

  • Hipmi Minta Pemerintah Turunkan PPh Badan:

Ketua Tax Center Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Ajib Hamdani mengatakan kebijakan pajak harus ramah pengusaha seperti pada pajak penghasilan (PPh) badan. Di tengah tren kebijakan pemangkasan PPh badan, Indonesia salah satunya masih bergeming dengan aturan lama dan belum diperbarui oleh pemerintah.

Ajib menilai PPh badan yang rendah akan mendorong pebisnis untuk ekspansi serta memacu geliat bisnis. Badan Penerimaan Negara sebaiknya terpisah dari Kementerian keuangan agar target penerimaan pajak tidak rancu dengan aturan.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
  • Apindo Ingin Kemudahan Perizinan Untuk Pacu Investasi:

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani berharap ada kemudahan perizinan agar menggenjot investasi dari pemerintah pusat hingga daerah. sistem perizinan satu atap seperti online single submission (OSS) harus benar-benar terhubung.

Dengan begitu, Shinta menyatakan investasi bisa lebih merata di Indonesia. Perizinan juga diharapkan lebih efektif, karena saat ini banyak investor yang mengurus perizinan secara manual. Perbaikan investasi ini juga harus menyangkut ketenagakerjaan.

  • Pemerintah Diminta Tetap Buka Peluang dan Akses Ekspor:

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia Benny Sutrisno mengatakan dunia ekspor harus menjadi perhatian pemerintah. Tidak semata dari komoditas, industri manufaktur harus mendapat perhatian dengan penyusunan roadmap yang jelas dan terstruktur. Ke depannya, dia ingin pemerintah agar tetap membuka peluang dan akses ekspor.

Baca Juga:
Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong
  • BRI Optimis 50% Dana WNI di Luar Negeri Kembali ke RI:

Ditjen Pajak mengumumkan telah memiliki informasi keuangan senilai Rp1.300 triliun berupa aset keuangan milik warga negara Indonesia yang disimpan di luar negeri. Sepanjang program pengampunan pajak (tax amnesty), deklarasi harta berupa kas dan setara kas senilai Rp307,1 triliun. Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Suprajarto merasa optmisis sebanyak 50% dari potensi dana WNI di luar negeri bisa kembali ke tanah air sehingga dapat mendorong rasio Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga sekitar 45%.

  • Total Anggaran Pesta Demokrasi 2019 Tembus Rp25 Triliun:

Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Askolani menjelaskan anggaran untuk pesta demokrasi 2019 mengalami lonjakan dibandingkan dengan biaya pemilu 2014. Sejak persiapan pada 2017 hingga 2019, total anggaran penyelenggaraan mencapai Rp25,59 triliun. Jumlah itu belum termasuk anggaran pendukung dan pengawas. Berdasarkan data yang dimiliki Ditjen Anggaran, alokasi anggaran untuk persiapan awal pada 2017 sekitar Rp465,71 miliar, pada 2018 sebanyak Rp9,33 triliun, tahun ini dia sudah menganggarkan Rp15,79 triliun.

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

Jumat, 18 Oktober 2024 | 09:14 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN