PER-14/PJ/2022

Catat! Noninstansi Pemerintah & Pihak Lain Pakai SPT Masa PPN 1107 PUT

Muhamad Wildan | Rabu, 28 September 2022 | 16:45 WIB
Catat! Noninstansi Pemerintah & Pihak Lain Pakai SPT Masa PPN 1107 PUT

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menerbitkan PER-14/PJ/2022 guna mengatur mengenai bentuk, isi, dan tata cara pengisian dan penyampaian SPT Masa PPN bagi pemungut PPN noninstansi pemerintah dan pihak lain.

Dijelaskan pada Pasal 1, pemungut PPN adalah pemungut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16A UU PPN, sedangkan pihak lain adalah pihak yang ditunjuk oleh menteri keuangan untuk memungut, menyetorkan, dan memungut PPN sesuai dengan Pasal 32A UU KUP.

"SPT Masa PPN bagi pemungut PPN selain instansi pemerintah dan pihak lain menggunakan SPT Masa PPN 1107 PUT," bunyi Pasal 2 ayat (1) PER-14/PJ/2022, dikutip Rabu (28/9/2022).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

SPT Masa PPN 1107 PUT terdiri dari SPT induk (formulir 1107 PUT 1) dan lampiran, yakni daftar PPN dan PPnBM yang dipungut oleh pemungut PPN selain instansi pemerintah (formulir 1107 PUT 2) dan daftar PPN dan PPnBM yang dipungut oleh pihak lain (formulir 1107 PUT 3).

SPT Masa PPN 1107 PUT dibuat secara elektronik menggunakan aplikasi e-SPT PPN 1107 PUT versi 2022 yang disediakan oleh DJP. Walau demikian, pemungut PPN selain instansi pemerintah yang telah menggunakan e-SPT PPN 1107 PUT sebelum berlakunya PER-14/PJ/2022 dapat tetap menggunakan aplikasi e-SPT tersebut untuk membuat SPT Masa PPN 1107 PUT.

Pemungut PPN selain instansi pemerintah diberi kesempatan untuk beralih menggunakan aplikasi e-SPT PPN 1107 PUT versi 2022. Bila sudah beralih menggunakan aplikasi e-SPT versi 2022, pemungut tak dapat lagi menggunakan aplikasi e-SPT versi lama.

Baca Juga:
Status PKP Dicabut karena Telat Lapor SPT? Begini Penjelasan Fiskus

Setelah dibuat menggunakan aplikasi e-SPT PPN 1107 PUT, SPT Masa PPN 1107 PUT disampaikan oleh wajib pajak melalui saluran tertentu yang disediakan oleh DJP.

Dengan berlakunya PER-14/PJ/2022, perdirjen sebelumnya yakni PER-147/PJ/2006 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. PER-14/PJ/2022 telah ditetapkan pada 14 September 2022 dan mulai berlaku pada masa pajak Oktober 2022. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Kamis, 17 Oktober 2024 | 11:30 WIB KP2KP SIDRAP

Status PKP Dicabut karena Telat Lapor SPT? Begini Penjelasan Fiskus

Kamis, 17 Oktober 2024 | 10:30 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Bayar dan Lapor Pajak Lebih Mudah via e-SPTPD, Kepatuhan Bakal Membaik

Minggu, 13 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Katalog Eror e-Faktur ETAX-20022 - ETAX-20044, Penyebab dan Solusinya

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN