Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa pada akhir Mei 2021 turun menjadi US$136,4 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan cadangan devisa tersebut turun US$2,4 miliar dari posisi bulan sebelumnya senilai US$138,8 miliar. Meski turun, dia menilai cadangan devisa tersebut masih tinggi.
"Penurunan posisi cadangan devisa pada Mei 2021 antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah," katanya melalui keterangan tertulis, Selasa (8/6/2021).
Erwin mengatakan posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,5 bulan impor atau 9,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Cadangan devisa itu juga berada di atas standar kecukupan internasional, yakni sekitar 3 bulan impor.
Menurutnya, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," ujarnya.
Sepanjang 2020, BI mencatat posisi cadangan devisa terus terjaga di atas US$130 miliar meski sempat menurun hingga US$121 miliar ketika awal pandemi pada Maret 2020. Posisi cadangan kemudian membaik pada bulan-bulan berikutnya hingga menyentuh rekor cadangan devisa tertinggi pada Agustus 2020 senilai US$137,0 miliar.
Rekor tersebut kembali pada akhir Januari 2021 dengan cadangan devisa senilai $138,0 miliar. Cadangan devisa mencapai posisi tertingginya pada akhir Februari 2021, yakni senilai US$138,8 miliar. Tren pemecahan rekor itu terhenti karena angka cadangan devisa menurun menjadi US$136,4 miliar pada Mei 2021 walaupun sempat naik pada akhir April 2021. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.