THAILAND

Biaya Vaksin Karyawan Diusulkan Jadi Pengurang Pajak Perusahaan

Dian Kurniati | Kamis, 05 Agustus 2021 | 14:00 WIB
Biaya Vaksin Karyawan Diusulkan Jadi Pengurang Pajak Perusahaan

Petugas kesehatan masyarakat membawa tes swab penyakit virus korona (COVID-19) kepada warga yang tinggal di daerah terpencil, di tengah naiknya jumlah infeksi penyakit virus korona, di Samut Prakan, dekat Bangkok, Thailand, Senin (19/7/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Soe Zeya Tun/hp/cfo

BANGKOK, DDTCNews - Mantan Wakil Sekjen Perdana Menteri Thailand Kobsak Pootrakool mengusulkan adanya insentif pajak untuk mendorong pelaku usaha untuk memberikan karyawannya vaksin Covid-19.

Kobsak menilai pemerintah bisa menjadikan biaya penyediaan vaksin Covid-19 kepada karyawan sebagai pengurang penghasilan kena pajak. Menurutnya, insentif tersebut akan efektif mempercepat vaksinasi di Thailand.

"Jika bisnis ini dapat beroperasi setelah pegawai divaksinasi Covid-19, mereka akan berkontribusi lebih besar dalam memulihkan perekonomian negara," katanya, dikutip pada Kamis (5/8/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Kobsak menuturkan pelaku usaha membutuhkan biaya besar untuk memberikan vaksinasi kepada pegawainya. Biaya itu akan terasa memberatkan karena kebanyakan sektor mengalami tekanan berat akibat pandemi.

Rata-rata biaya impor vaksin Covid-19 di Thailand senilai 2.000 baht atau Rp865.000 per karyawan. Pada sektor usaha dengan banyak pegawai seperti di lokasi konstruksi, jumlahnya bisa mencapai 1.000 orang sehingga dana yang dibutuhkan sekitar 2 juta baht atau Rp865 juta.

Selain itu, sektor usaha lain yang juga memiliki banyak pegawai misalnya usaha manufaktur dan pusat perbelanjaan. Jika mendapat insentif pajak, ia meyakini pengusaha akan segera memberikan vaksin Covid-19 kepada pegawainya.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Jika itu diterapkan, lanjut Kobsak, pemerintah dapat lebih fokus pada vaksinasi untuk kelompok yang lebih rentan. Menurutnya, kecepatan vaksinasi akan berdampak besar dalam penanganan pandemi di Thailand.

"Saat ini gelombang penularan covid di Thailand masih parah sehingga pemerintah perlu membuat tindakan cepat untuk menanganinya," ujarnya seperti dilansir bangkokpost.com.

Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha sebelumnya berjanji menghapus semua hambatan dalam proses impor vaksin Covid-19. Kemudahan impor juga diberikan kepada perusahaan yang ingin memvaksin pegawainya secara mandiri. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN