STATISTIK MAKRO

Biar Panen Raya, April Tetap Inflasi

Redaksi DDTCNews | Selasa, 02 Mei 2017 | 14:38 WIB
Biar Panen Raya, April Tetap Inflasi

JAKARTA, DDTCNews—Kenaikan tarif dasar listrik tahap II khusus untuk pelanggan listrik 900 VA Maret lalu telah mengangkat laju kenaikan harga barang di Indonesia pada April hingga 0,09% (month to month), meski tekanan penurunan harga pangan yang berlangsung sejak panen raya Maret lalu mencapai puncaknya.

Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) ‘Ketjuk’ Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif listrik itu telah mengerek harga barang pada kelompok perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar menjadi 0,93% pada April, melompat tiga kali lipat dari kenaikannya pada Maret yang hanya sebesar 0,3%.

Sementara itu, panen raya yang mencapai puncaknya pada April memberikan tekanan deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar -1,13%, melanjutkan tekanan bulan sebelumnya yang -0,66%. April tahun lalu ketika masa panen raya mencapai puncaknya, kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,94%.

Baca Juga:
Awal Tahun, Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,87 Miliar

“Tarif dasar listrik untuk pelanggan listrik 900 VA kan naik karena subsidinya sudah dicabut. Kenaikan tarif dasar listrik Maret memberikan pengaruh lebih besar ke inflasi April karena memang lebih banyak pelanggan listrik 900 VA yang pascabayar [membayar tagihannya bulan April],” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/5).

Ketjuk menjelaskan inflasi April juga didorong kenaikan harga kelompok sandang yang melejit 0,49% dan kelompok makanan jadi 0,12%. Kuat diduga, hal ini berkaitan dengan mulai aktifnya perdagangan untuk mengantisipasi awal puasa yang jatuh Mei.

Selain itu, sambungnya, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27% diduga karena beberapa libur panjang akhir pekan pada April, disusul kelompok kesehatan sebesar 0,08% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03%.

Baca Juga:
Disumbang Cabai Hingga Telur Ayam, BPS: Inflasi Maret 2022 Capai 0,66%

Dari total 82 kota yang disurvei BPS, sebanyak 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 1,02%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Singaraja 1,08%. Secara keseluruhan, laju inflasi tahun kalender Januari-April 2017 mencapai 1,28% dan tingkat inflasi tahun ke tahun per April tercatat 4,17%.

Adapun, inflasi komponen inti pada April 2017 tercatat 0,13%, sedangkan laju inflasi komponen inti tahun kalender per Januari-April 2017 mencapai 1,17%. Sementara itu, laju inflasi komponen inti tahun ke tahun pada April tercatat sebesar 3,28%. (Amu/Gfa)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 15 Februari 2023 | 12:22 WIB KINERJA PERDAGANGAN

Awal Tahun, Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,87 Miliar

Rabu, 05 Mei 2021 | 13:53 WIB TINGKAT PENGANGGURAN

Per Februari 2021, Jumlah Pengangguran Capai 8,75 Juta Orang

Senin, 03 Mei 2021 | 12:10 WIB INDEKS HARGA KONSUMEN

Jelang Idulfitri, BPS Catat Inflasi April 2021 Meningkat

BERITA PILIHAN
Jumat, 07 Februari 2025 | 18:30 WIB CORETAX DJP

Akun WP Badan Tak Bisa Terbitkan Bupot, Harus Lewat PIC Coretax

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:00 WIB PMK 11/2025

PMK Omnibus Terbit, Tarif PPN Kegiatan Membangun Sendiri Tetap 2,2%

Jumat, 07 Februari 2025 | 15:07 WIB FOUNDER DDTC DANNY SEPTRIADI

‘Praktik Terbaik dalam Restitusi PPN adalah Immediate Refund System’

Jumat, 07 Februari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN: Kebijakan Bea Masuk Trump Jadi Peluang Investasi Bagi Indonesia