JAKARTA, DDTCNews—Kenaikan tarif dasar listrik tahap II khusus untuk pelanggan listrik 900 VA Maret lalu telah mengangkat laju kenaikan harga barang di Indonesia pada April hingga 0,09% (month to month), meski tekanan penurunan harga pangan yang berlangsung sejak panen raya Maret lalu mencapai puncaknya.
Kepada Badan Pusat Statistik (BPS) ‘Ketjuk’ Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif listrik itu telah mengerek harga barang pada kelompok perumahan, air, listrik gas, dan bahan bakar menjadi 0,93% pada April, melompat tiga kali lipat dari kenaikannya pada Maret yang hanya sebesar 0,3%.
Sementara itu, panen raya yang mencapai puncaknya pada April memberikan tekanan deflasi pada kelompok bahan makanan sebesar -1,13%, melanjutkan tekanan bulan sebelumnya yang -0,66%. April tahun lalu ketika masa panen raya mencapai puncaknya, kelompok bahan makanan mengalami deflasi 0,94%.
“Tarif dasar listrik untuk pelanggan listrik 900 VA kan naik karena subsidinya sudah dicabut. Kenaikan tarif dasar listrik Maret memberikan pengaruh lebih besar ke inflasi April karena memang lebih banyak pelanggan listrik 900 VA yang pascabayar [membayar tagihannya bulan April],” ujarnya di Jakarta, Selasa (2/5).
Ketjuk menjelaskan inflasi April juga didorong kenaikan harga kelompok sandang yang melejit 0,49% dan kelompok makanan jadi 0,12%. Kuat diduga, hal ini berkaitan dengan mulai aktifnya perdagangan untuk mengantisipasi awal puasa yang jatuh Mei.
Selain itu, sambungnya, kenaikan harga juga terjadi pada kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,27% diduga karena beberapa libur panjang akhir pekan pada April, disusul kelompok kesehatan sebesar 0,08% dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,03%.
Dari total 82 kota yang disurvei BPS, sebanyak 53 kota mengalami inflasi dan 29 kota lainnya deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 1,02%, sedangkan deflasi terendah terjadi di Singaraja 1,08%. Secara keseluruhan, laju inflasi tahun kalender Januari-April 2017 mencapai 1,28% dan tingkat inflasi tahun ke tahun per April tercatat 4,17%.
Adapun, inflasi komponen inti pada April 2017 tercatat 0,13%, sedangkan laju inflasi komponen inti tahun kalender per Januari-April 2017 mencapai 1,17%. Sementara itu, laju inflasi komponen inti tahun ke tahun pada April tercatat sebesar 3,28%. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.