KINERJA PERDAGANGAN

Awal Tahun, Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,87 Miliar

Dian Kurniati | Rabu, 15 Februari 2023 | 12:22 WIB
Awal Tahun, Neraca Dagang Indonesia Surplus US$3,87 Miliar

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah.

JAKARTA, DDTCNews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2023 kembali mengalami surplus senilai US$3,87 miliar.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan surplus neraca perdagangan berasal dari ekspor senilai US$22,31 miliar dan impor US$18,44 miliar. Adapun surplus tersebut melanjutkan tren yang telah terjadi dalam 3 tahun terakhir ini.

"Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan Januari 2023 ini membukukan surplus selama 33 bulan terakhir secara berturut-turut sejak Mei 2020," katanya, Rabu (15/2/2023).

Baca Juga:
Seluruh K/L Diminta Usulkan Revisi Belanja Paling Lambat 14 Februari

Habibullah menyebut surplus neraca perdagangan ditopang oleh surplus neraca komoditas nonmigas yang mencapai US$5,29 miliar. Sementara itu, neraca komoditas migas mengalami defisit senilai US$1,42 miliar.

Dia menjelaskan ekspor Indonesia pada Januari 2023 senilai US$22,31 miliar mengalami kenaikan 16,37% ketimbang periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat US$20,83 miliar, naik 14%..

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan turun 0,44%. Kondisi serupa juga terjadi pada ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan yang turun 3,49%, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya naik 121,46%.

Baca Juga:
Hal-Hal yang Bakal Diteliti saat WP Ajukan Pengembalian Pendahuluan

Ekspor nonmigas pada Januari 2023 yang terbesar terjadi ke China senilai US$5,25 miliar. Disusul, Amerika Serikat sejumlah US$1,95 miliar dan Jepang US$1,89 miliar. Adapun kontribusi ketiganya mencapai 43,64% dari total ekspor nonmigas.

Dari sisi impor, realisasinya mencapai US$18,44 miliar, naik 1,27%. Impor migas tercatat US$2,91 miliar, naik 30,36%. Sementara itu, impor nonmigas tercatat sejumlah US$15,54 miliar atau turun 2,78%.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar pada Januari 2023 ialah China senilai US$5,32 miliar, Jepang US$1,36 miliar, dan Thailand US$0,90 miliar.

Baca Juga:
Keberatan soal Ketetapan PBB Ditolak, Pemohon Tak Dikenai Sanksi Denda

Kemudian, berdasarkan golongan penggunaan barang, nilai impor pada barang konsumsi sepanjang Januari 2023 mengalami kenaikan 1,09%. Sementara itu, bahan baku/penolong naik 0,41%, dan barang modal naik 5,66%.

"Impor bahan baku/penolong, menyumbang 75,30% dari total impor Januari 2023," ujar Habibullah. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB TIPS PAJAK

Cara Ajukan Pembebasan PBB-P2 bagi Pensiunan PNS di DKI Jakarta

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Dedi Mulyadi Ingin Pakai 100% Pajak Kendaraan untuk Pembangunan Jalan

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Istri Pilih ‘Hanya Registrasi’ di Coretax, Perlu Lapor SPT Sendiri?

Kamis, 30 Januari 2025 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Ada Fasilitas KITE, Menko Airlangga Ingin Daya Saing UMKM Meningkat

Kamis, 30 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Ketentuan Terbaru Soal Penghapusan Piutang Pajak, Dowload di Sini!

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:55 WIB PENG-1/PJ/2025

DJP Perbarui Daftar Negara Tujuan Pertukaran Data Keuangan Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi