AMERIKA SERIKAT

Bertemu Menteri Perdagangan, USTR Minta Turki Cabut Pajak Digital

Muhamad Wildan | Minggu, 05 September 2021 | 15:00 WIB
Bertemu Menteri Perdagangan, USTR Minta Turki Cabut Pajak Digital

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C., DDTCNews - United States Trade Representative meminta Pemerintah Turki untuk segera mencabut pengenaan pajak digital atau digital services tax (DST) atas transaksi digital di Turki.

United States Trade Representative Katherine Tai mengatakan pengenaan DST oleh Turki tak sejalan dengan negosiasi Pilar 1: Unified Approach yang saat ini sedang berlangsung. Untuk itu, ia berharap Pemerintah Turki dapat mencabut pungutan tersebut.

"AS memandang penghapusan pengenaan DST sebagai isu yang penting sehubungan dengan proses yang berlangsung pada Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) dan G20," katanya dalam keterangan resmi, dikutip pada Minggu (5/9/2021).

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Seperti diketahui, Turki merupakan salah satu dari 10 yurisdiksi yang diperiksa oleh AS dan terancam mendapatkan retaliasi berupa pungutan bea masuk tambahan atas produk-produk Turki yang diekspor ke Negeri Paman Sam.

Merujuk pada hasil investigasi Section 301 dari USTR, Turki diketahui telah mengenakan DST atas beberapa produk digital mulai dari jasa periklanan digital, konten digital, dan layanan digital yang disediakan oleh platform.

Tarif DST yang dipatok Pemerintah Turki mencapai 7,5%. Meski demikian, Presiden Turki memiliki kewenangan untuk meningkatkan tarif tersebut hingga 15% atau bahkan menurunkan tarif menjadi hanya 1%.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

DST dikenakan perusahaan pada sektor digital yang memiliki pendapatan sejumlah TRY20 juta di Turki dan memiliki pendapatan global senilai EUR750 juta. Presiden juga berwenang meningkatkan ataupun menurunkan threshold tersebut.

Berdasarkan investigasi yang dilakukan AS, sebagian besar perusahaan digital di Turki yang terkena DST adalah perusahaan AS. Setidaknya terdapat 42 perusahaan AS yang dikenai DST, sedangkan 61 perusahaan digital domestik Turki sama sekali tidak dibebani pajak tersebut.

Dari temuan tersebut, AS memandang DST yang dikenakan oleh Turki bersifat diskriminatif. Temuan ini diperkuat pernyataan salah satu anggota parlemen Turki, Salih Cora yang menyatakan threshold pengenaan DST di Turki sengaja dirancang agar tidak ada perusahaan Turki yang harus menanggung pajak tersebut.

Terlepas dari temuan-temuan tersebut, AS pada akhirnya memutuskan untuk menunda pengenaan bea masuk tambahan atas produk-produk yang diimpor dari Turki. Retaliasi diputuskan ditunda sembari menunggu tercapainya konsensus atas Pilar 1. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN