KEBIJAKAN KEPABEANAN

Beli iPhone 14 dari Luar Negeri? Pajaknya Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Redaksi DDTCNews | Senin, 12 September 2022 | 14:30 WIB
Beli iPhone 14 dari Luar Negeri? Pajaknya Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Konsumen Tanah Air yang berniat membeli atau memesan iPhone 14 series dari luar negeri perlu menyiapkan ongkos tambahan di luar harga gadget-nya sendiri.

Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) mengingatkan bahwa pembelian gawai dari luar negeri, termasuk sebagai barang bawaan penumpang, secara keseluruhan dikenai eea masuk dan Pajak Dalam Rangka Impor (PDRI) yang terdiri dari PPN serta PPh Pasal 22 impor. Nah, perlu dicatat bahwa mulai 1 April 2022 tarif PPN yang berlaku sebesar 11%, sesuai dengan UU 7/2021 tentang HPP. Angka ini tentu lebih tinggi ketimbang tarif sebelumnya, 10%.

"Berapa pajak yang harus dibayar? Barang bawaan penumpang secara keseluruhan dikenakan Bea Masuk 10%, PPN 11%, PPh 10% kalau punya NPWP, dan 20% kalau tidak punya NPWP," cuit akun @beacukaiRI di Twitter, dikutip Senin (12/9/2022).

Baca Juga:
Retaliasi Kanada, Produk Asal AS Bakal Dikenai Bea Masuk 25 Persen

Seperti diketahui, pabrikan gawai asal Amerika Serikat, Apple, baru saja merilis seri ponsel terbaru mereka, yakni iPhone 14. Sayangnya, Indonesia bukan termasuk dalam daftar negara yang menjual seri teranyar ini di lini awal.

Sebagai alternatifnya, konsumen di Tanah Air bisa membelinya di negara tetangga, Singapura. Fan berat Apple bisa terbang dulu ke Singapura dan membawa pulang iPhone 14 miliknya ke Indonesia atau memilih untuk membelinya lewat marketplace.

Kendati ada pengenaan bea masuk dan pajak dalam rangka impor, barang bawaang penumpang tetap mendapatkan fasilitas pembebasan senilai US$500. Perlu dicatat juga, ada batas maksimal barang bawaan berupa perangkat ponsel, komputer, dan tablet yang bisa dibawa, yakni sebanyak 2 unit.

Baca Juga:
AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Untuk lebih jelas, DJBC memberikan simulasi pembelian unit iPhone 14 dari luar negari. Ada 2 skema yang dibahas, yakni pembelian langsung di luar negeri sebagai barang bawaan penumpang dan pembelian lewat marketplace atau online shop.

Berikut adalah simulasinya:

Beli iPhone 14 Langsung di Luar Negeri

Baca Juga:
Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Pada skema pertama, penghitungan menggunakan ketentuan barang bawaan penumpang. Diumpamakan beli iPhone 14 Pro 512GB dengan harga US$1.299 dan kurs yang berlaku saat tiba di Indonesia adalah Rp14.000.

Penghitungannya:

Nilai barang = US$1.299
Pembebasan = US$500
Nilai yang dikenakan pungutan US$799
Kurs = Rp14.000

Baca Juga:
Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Nilai pabean (NP) = 799 X 14.000 = 11.186.000
Bea masuk (BM) = 10% X NP = Rp1.119.000 (pembulatan ribuan ke atas)
Nilai impor (NI) = NP + BM = 11.186.000 + 1.119.000 = Rp12.305.000

PPN = 11% X NI = Rp1.354.000 (pembulatan ribuan ke atas)
PPh (punya NPWP) = 10% X NI = Rp1.231.000 (pembulatan ribuan ke atas)
PPh (tidak punya NPWP) = 20% X NI = Rp2.461.000 (pembulatan ribuan ke atas)

Total tagihan = BM + PPN + PPh
= Rp3.704.000 (dengan NPWP)
= Rp4.934.000 (tanpa NPWP)

Baca Juga:
Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Beli iPhone 14 Lewat Marketplace

Skema kedua, penghitungan menggunakan ketentuan barang kiriman dari luar negeri. Diumpamakan beli iPhone 14 Plus 128GB dengan harga US$899 lewat marketplace dan kurs yang berlaku saat tiba di Indonesia adalah Rp14.000.

Nilai barang = US$899
Asuransi = US$5
Ongkos kirim = US$11
Kurs = Rp14.000

Baca Juga:
Perkuat Pengawasan PPN PMSE, KPP Badora Kolaborasi dengan Komdigi

Nilai pabean (NP) = (cost + insurance + freight) X kurs = (899 + 5 + 11) X 14.000 = Rp12.810.000
Bea masuk (BM) = 7,5% X NP = Rp961.000 (pembulatan ribuan ke atas)
Nilai impor (NI) = NP + BM = 12.810.000 + 961.000 = Rp13.771.000

PPN = 11% X NI = Rp1.515.000 (pembulatan ribuan ke atas)

Total tagihan = BM + PPN = 961.000 + 1.515.000 = Rp2.476.000. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Diskon Tiket Pesawat Ada Lagi Saat Lebaran, Upaya Kendalikan Inflasi

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya