(foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Otoritas meresmikan Centralized Integrated Inter-Connected Automated (CEISA) Command Center sebagai bagian dari upaya untuk menentukan arah kebijakan yang terkait dengan kepabeanan.
Peresmian yang dilakukan pada Selasa (28/1/2020) ini sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Kepabeanan Internasional ke-68. Adanya CEISA Command Center diharapkan membuat Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) lebih responsif di dalam memahami kebutuhan.
“Dan merumuskan langkah tepat untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh seluruh stakeholder,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu.
Dengan makin baiknya sistem informasi di bidang kepabeanan dan cukai, Sri Mulyani juga berharap sistem tersebut dapat dilakukan secara penuh di seluruh kantor dan proses bisnis. DJBC juga diharapkan bisa bersinergi dengan unit eselon satu lainnya.
Command Center DJBC berfungsi untuk melakukan monitoring and control sistem CEISA, data analysing, koordinasi, serta tindakan cepat yang diperlukan sebagai respons terhadap krisis yang dihadapi stakeholder.
Sebagai bagian sistem logistik internasional, CEISA 4.0 sendiri telah siap berintegrasi dengan sistem kepabeanan di dunia. Sri Mulyani berharap CEISA 4.0 mampu memberikan layanan berkesinambungan 24x7 selama setahun.
Dalam mewujudkan tantangan tersebut dan memenangkan persaingan global, CEISA 4.0 terus melakukan inovasi pelayanan yang tidak hanya mampu meningkatkan tugas dan fungsi DJBC. Inovasi ini juga memberikan kesempatan stakeholder terkait bersama-sama mengembangkan proses bisnis.
CEISA 4.0 juga akan memberikan pengalaman baru dalam melaksanakan pekerjaan dengan memberikan kemudahan dalam melakukan pekerjaan melalui device pribadi seperti smartphone. Prinsip mendekatkan solusi kepada pegawai dan stakeholder serta konsep bekerja dapat dilakukan di mana saja, menjadi hal utama dalam pengembangan sistem TIK DJBC selanjutnya.
Sebagai informasi, beberapa inovasi yang telah diimplementasikan dalam CEISA 4.0 mencakup pertama, penerapan big data dan teknologi artificial intelligent. Kedua, image vision, yang meliputi face recognition, character recognition, dan image recognition mampu memberikan sudut pandang pengawasan yang lebih akurat.
Ketiga, auto gate dan e-seal yang terhubung secara real time dengan sistem DJBC guna menciptakan efisiensi dalam percepatan logistik. Keempat, penerapan CEISA API kolaborasi melalui nasional logistik ekosistem (NLE) mampu menciptakan simplifikasi terhadap proses bisnis serta meningkatkan idle capacity sharing pada rantai logistik di Indonesia.
“Diharapkan seluruh rantai logistik di Indonesia berkembang bersama-sama sehingga mampu meningkatkan percepatan waktu serta mengurangi biaya logistik,” demikian pernyataan otoritas. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.