PMK 4/2025

Barang Kiriman Jemaah Haji Bebas Bea Masuk, Begini Aturannya

Dian Kurniati | Minggu, 09 Februari 2025 | 08:00 WIB
Barang Kiriman Jemaah Haji Bebas Bea Masuk, Begini Aturannya

Ilustrasi. Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Kertajati tiba di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (9/7/2023). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/Spt.

JAKARTA, DDTCNews – Melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 4/2025, pemerintah mengatur ketentuan impor barang kiriman jemaah haji.

PMK 4/2024 mengatur pengeluaran barang kiriman jemaah haji kini dapat menggunakan consignment note (CN). Selain itu, atas impor barang kiriman jemaah haji tersebut juga mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk.

"Barang kiriman jemaah haji yang diimpor untuk dipakai yang diberitahukan dengan CN ... diberikan pembebasan bea masuk," bunyi kutipan Pasal 29A PMK 96/2023 s.t.t.d PMK 4/2025, dikutip pada Minggu (9/2/2025).

Baca Juga:
Tagih Tunggakan Pajak Daerah, Pemda Bisa Gandeng Instansi Lain

Impor barang kiriman jemaah haji tersebut diberikan pembebasan bea masuk sepanjang jumlah pengiriman paling banyak 2 kali pada musim haji yang bersangkutan, serta nilai pabean setiap pengiriman paling banyak FOB US$1,500.

Barang kiriman jemaah haji yang diberikan pembebasan bea masuk juga tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM; serta dikecualikan dari pemungutan PPh.

Dalam hal jumlah pengiriman barang kiriman jemaah haji melebihi 2 kali pada musim haji, maka akan dipungut bea masuk dengan tarif pembebanan sebesar 7,5%, serta diberikan pengecualian dari pengenaan bea masuk antidumping, bea masuk tindakan pengamanan, bea masuk pembalasan, dan/atau bea masuk imbalan.

Baca Juga:
Rumah Pindah Tangan Kurang dari Setahun, DJP Bisa Tagih Kembali PPN

Selain itu, atas barang kiriman jemaah haji yang melebihi ketentuan juga dipungut PPN atau PPN dan PPnBM, tetapi dikecualikan dari pemungutan PPh.

Ketentuan serupa juga berlaku dalam hal nilai pabean barang kiriman jemaah haji melebihi ketentuan paling banyak FOB US$1,500 untuk setiap pengiriman.

Atas kelebihannya, akan dipungut bea masuk dengan tarif pembebanan sebesar 7,5%, serta diberikan pengecualian dari pengenaan bea masuk antidumping, bea masuk tindakan pengamanan, bea masuk pembalasan, dan/atau bea masuk imbalan.

Baca Juga:
Akun WP Badan Tak Bisa Terbitkan Bupot, Harus Lewat PIC Coretax

Selain itu, kelebihan impor tersebut juga dipungut PPN atau PPN dan PPnBM, tetapi dikecualikan dari pemungutan PPh.

"Pengecualian dari pemungutan pajak penghasilan ... dilakukan tanpa surat keterangan bebas," bunyi Pasal 29A ayat (5) PMK PMK 96/2023 s.t.t.d PMK 4/2025. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 09 Februari 2025 | 07:30 WIB PMK 7/2025

Tagih Tunggakan Pajak Daerah, Pemda Bisa Gandeng Instansi Lain

Sabtu, 08 Februari 2025 | 10:30 WIB MALAYSIA

Pengusaha Minta Perpanjangan Pembebasan Pajak untuk Bus Wisata

Jumat, 07 Februari 2025 | 19:30 WIB PMK 13/2025

Rumah Pindah Tangan Kurang dari Setahun, DJP Bisa Tagih Kembali PPN

BERITA PILIHAN
Minggu, 09 Februari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI RIAU

Jangan Lewatkan! Program Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 5 April 2025

Minggu, 09 Februari 2025 | 08:00 WIB PMK 4/2025

Barang Kiriman Jemaah Haji Bebas Bea Masuk, Begini Aturannya

Minggu, 09 Februari 2025 | 07:30 WIB PMK 7/2025

Tagih Tunggakan Pajak Daerah, Pemda Bisa Gandeng Instansi Lain

Sabtu, 08 Februari 2025 | 16:00 WIB KP2KP ENREKANG

NPWP Jadi Syarat Melamar Kerja, Kantor Pajak Dipadati Pencari Kerja

Sabtu, 08 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Jenis-Jenis SPT Tahunan PPh Orang Pribadi yang Harus Kamu Tahu!

Sabtu, 08 Februari 2025 | 14:49 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Prabowo Siapkan Strategi Pengembangan Industri Mobil Listrik di RI

Sabtu, 08 Februari 2025 | 14:33 WIB KOTA YOGYAKARTA

Pemkot Jogja Mulai Bagikan SPPT PBB, Targetnya Rp130 Miliar

Sabtu, 08 Februari 2025 | 14:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jangan Lupa! Beli Elpiji 3 kg di Subpangkalan Harus Tunjukkan KTP