PERTUMBUHAN EKONOMI

Bansos Jadi Salah Satu Senjata Sri Mulyani Hadapi Corona

Dian Kurniati | Selasa, 18 Februari 2020 | 15:40 WIB
Bansos Jadi Salah Satu Senjata Sri Mulyani Hadapi Corona

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews—Kementerian Keuangan tengah mencari cara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap berada di atas 5% di tengah wabah virus Corona yang melanda China dan beberapa negara lainnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dirinya akan memanfaatkan instrumen fiskal untuk menstimulus perekonomian. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah terkait bantuan sosial (bansos).

"Dari sisi konsumsi akan melalui bansos. Ya nanti kita lihat, (sekarang) masih dibahas pemerintah," katanya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Baca Juga:
Faktur Pajak Masih Boleh Cantumkan Tarif PPN 11%, Ada Masa Transisinya

Sri Mulyani mengaku belum bisa memastikan kebijakan apa yang akan diambil pemerintah terhadap bansos tersebut. Namun yang pasti, lanjutnya, kebijakan yang diambil harus segera berefek terhadap peningkatan konsumsi masyarakat.

Kebijakan yang diambil pemerintah, kata Menkeu, juga tidak menutup kemungkinan akan mempercepat penyaluran dana program keluarga harapan (PKH) tahun ini sebesar Rp31,3 triliun.

Untuk diketahui, pembahasan stimulus dalam rangka menghadapi dampak Corona terhadap perekonomian Tanah Air masih berjalan. Salah satu wacana yang muncul adalah memberikan diskon atau subsidi untuk tiket pesawat.

Baca Juga:
Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Pemberian subsidi atau diskon itu juga berlaku untuk destinasi wisata yang jumlah kunjungan turisnya menurun karena wabah virus Corona. Stimulus diharapkan dapat menjaga sektor pariwisata tetap tumbuh.

Pengamat ekonomi Chatib Basri sebelummyua memperingkatkan pemerintah untuk waspada akan dampak virus corona terhadap perekonomian negara. Menurut Chatib, Corona membuat target pertumbuhan ekonomi 2020 sebesar 5,3% sulit tercapai.

Singapura bahkan terancam mengalami resesi akibat wabah Corona. Pemerintah Singapura memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi -0,5% hingga 1,5%, dari sebelumnya di kisaran 0,5% hingga 2,5%. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 08 Januari 2025 | 15:00 WIB APBN 2025

Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Rabu, 08 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN Ungkap Alasan Diskon Listrik Diberikan Saat Ada Kenaikan Tarif PPN

BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Januari 2025 | 19:30 WIB CORETAX SYSTEM

Tenang! DJP Jamin Tak Ada Sanksi Akibat Kendala Teknis pada Coretax

Rabu, 08 Januari 2025 | 18:30 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Daftar Kuesioner Audit Kepabeanan?

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:43 WIB PROFESI KEUANGAN

PPPK Ingatkan Kantor Akuntan Publik serta Cabang KAP soal LKA dan LAI

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:30 WIB PMK 121/2024

Jumlah Satuan Pelayanan Balai Laboratorium Bea dan Cukai Bertambah

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:23 WIB SE-8/PPPK/2024

Untuk Akuntan Publik, Ada Surat Edaran PPPK soal Laporan PPL 2024

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:00 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Wah! Driver Ojol Dapat Apresiasi dari KPP karena Lapor SPT Lebih Awal

Rabu, 08 Januari 2025 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Beri Diskon Pajak Kendaraan dan BBNKB

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAWA TENGAH I

Gara-Gara Tak Setor PPN Rp3,4 Miliar, Direktur PT Ditahan Kejaksaan