Ilustrasi Kantor IRS Amerika Serikat. (foto: Police State USA)
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) menilai pagu anggaran yang minim membuat Internal Revenue Service (IRS) tidak mampu mengelola sistem pajak secara adil dan efektif.
Merujuk pada dokumen The American Families Plan Tax Compliance Agenda, Kemenkeu mencatat anggaran yang dialokasikan kepada otoritas pajak dalam satu dekade terakhir ini atau 2010-2021 ternyata merosot hingga 18,5%.
"IRS dapat memberikan layanan yang baik apabila terdapat sumber daya yang memadai. Namun, kekurangan dana mengakibatkan IRS tak mampu mengelola sistem pajak secara adil dan efektif," tulis sebut Kemenkeu, dikutip pada Senin (24/5/2021).
Secara lebih terperinci, Kemenkeu mencatat anggaran IRS untuk enforcement mengalami penurunan hingga 15% dalam 10 tahun terakhir ini. Akibatnya, sumber daya manusia untuk kegiatan tersebut juga turun sampai dengan 20%.
Anggaran yang terbatas juga membuat IRS tidak mampu merekrut pegawai baru yang mumpuni dan bisa menggantikan pegawai IRS yang telah pensiun. Kondisi tersebut pada akhirnya menggerus rasio audit IRS, terutama SPT orang kaya dengan penghasilan di atas US$1 juta.
Pada 2010, sekitar 8% SPT orang kaya berhasil diaudit oleh IRS. Namun pada 2018, IRS ternyata hanya mampu mengaudit sekitar 3% dari total SPT yang diterima. Hal yang sama juga terjadi pada wajib pajak badan.
Pada 2018, audit SPT yang disetorkan oleh wajib pajak badan dengan aset di atas US$20 miliar pada hanya 49% SPT, padahal audit SPT pada 2010 sempat mencapai 98% SPT dari wajib pajak badan besar berhasil diaudit oleh IRS.
"Anggaran IRS harus ditambah. Petugas pajak tidak mungkin memeriksa orang kaya dan korporasi besar tanpa dibekali skill, pelatihan, dan pengalaman untuk memeriksa SPT yang kompleks," tulis Kementerian Keuangan AS.
Untuk itu, Pemerintah AS berencana memberikan alokasi anggaran hingga US$80 miliar untuk 1 dekade ke depan bagi IRS terhitung sejak 2022 sampai dengan 2031 guna memangkas tax gap dan meningkatkan kepatuhan. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.