Raja Maroko Mohammed VI berpose dengan anggota pemerintahan baru di Istana Kerajaan di Fez, Maroko, Kamis (7/10/2021). ANTARA FOTO/Moroccan Royal Palace/Handout via REUTERS/HP/djo
RABAT, DDTCNews – Pemerintah Maroko memproyeksikan kenaikan 9% terhadap anggaran belanja tahun 2022. Belanja negara dipatok 519 miliar dirham, setara Rp810 triliun. Rencana belanja akan lebih banyak untuk pembiayaan pembangunan, kesehatan, dan perlindungan sosial.
“Anggaran (yang dirancang) bertujuan untuk mempercepat pemulihan ekonomi dalam masa pandemi dan meningkatkan pengeluaran untuk investasi publik, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial,” ujar Menteri Keuangan Nadia Fettah Alaoui dalam Yahoo Finance, dikutip Kamis (28/10/2021).
Naiknya anggaran belanja membuat pemerintah Maroko memutar otak untuk mencari sumber pendanaan baru. Salah satunya melalui penerbitan surat utang atau obligasi.
Kendati ekonomi mulai membaik, pemerintah masih butuh lebih banyak anggaran untuk mempercepat pemulihan. Pekan lalu pemerintah menurunkan proyeksi defisit untuk 2022 dari 6,2% menjadi 5,9%.
Pemerintah juga menargetkan adanya kenaikan penerimaan pajak sebesar 25% menjadi 262 juta dirham. Besarnya basis pajak tersebut akan digunakan untuk dana kesejahteraan sosial.
Sebelumnya, Maroko telah menyatakan rencananya untuk memperluas cakupan kesejahteraan sosial dan asuransi kesehatan. Rencana ini ditujukan untuk seluruh sektor yang sebelumnya belum tercakup dalam kebijakan ekonomi.
Tidak hanya itu, anggaran belanja juga akan dialokasikan untuk menggaji 125.000 tenaga kerja dalam skema kontrak. Rencana ini diperkirakan akan meningkatkan total gaji karyawan nasional sebesar 5,4%. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.