JAKARTA, DDTCNews—Prospek ekonomi pada tahun 2019 diprediksi tidak akan secerah tahun sebelumnya. Faktor domestik menjadi satu-satunya sandaran untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.
Kepala Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Eko Nugroho mengatakan indikator konsumsi menjadi tumpuan untuk mengerek ekonomi 2019. Karena itu, sektor pariwisata dinilai masih mempunyai ruang luas untuk dikembangkan.
“Sektor pariwisata masih punya momentum dengan kunjungan yang terus begeliat dan dapat dijadikan sebagai mesin pertumbuhan alternatif,” katanya dalam Outlook Ekonomi 2019 yang digelar LIPI, di Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Agus menjelaskan setidaknya terdapat 4 syarat sukses dalam menggenjot sektor pariwisata dalam jangka pendek dan menengah. Pertama adalah kesiapan infrastruktur, kedua adalah kapasitas sumber daya manusia dalam melayani wisatawan khususnya dari luar negeri.
Selanjutnya, ketiga adalah akses keuangan bagi pelaku usaha untuk mengembangkan jasa pariwisata, dankeempat adalah tata kelola yang baik dalam dari sisi pemerintah pusat dan daerah.
Dia menegaskan pengembangan pariwisata idealnya digarap serius oleh pemerintah tahun depan. Orientasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) sebagai daerah industri harus bergeser menjadi zona pengembangan jasa pariwisata.
Menurut Agus, status sebagai KEK pariwisata akan memberikan keleluasaan bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan. KEK membuat pemerintah dapat bereksperimen dalam kebijakan ekonomi secara terbatas.
Dengan demikian, setiap paket kebijakan yang digulirkan dapat dilihat efeknya dalam skala kecil. Prinsip trial and error melalui KEK ini dapat menjadi batu pijakan dalam merumuskan kebijakan dalam skala nasional.
“Zona khusus seperti KEK ini akan membuka ruang untuk pemberian insentif fiskal dan kemudahan izin lainnya. Jadi, sektor pariwisata dapat menjadi satu alternatif memperkuat stabilitas, daya saing dan inklusivitas ekonomi nasional,” tuturnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.