FILIPINA

Ada Lockdown, Penerimaan Bea dan Cukai Masih Tumbuh 19,6%

Dian Kurniati | Selasa, 06 Juli 2021 | 20:53 WIB
Ada Lockdown, Penerimaan Bea dan Cukai Masih Tumbuh 19,6%

Ilustrasi. 

MANILA, DDTCNews – Biro Bea dan Cukai Filipina mencatat penerimaan pada semester I/2021 mengalami pertumbuhan hingga 19,6% dibandingkan dengan kinerja periode yang sama tahun lalu.

Komisioner Biro Bea Cukai Rey Leonardo Guerrero mengatakan institusinya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penerimaan di tengah lockdown akibat pandemi Covid-19. Pada situasi tersebut, otoritas telah melakukan perubahan sistem kerja dan pelayanan kepada pengguna jasa.

"Peningkatan kinerja penerimaan ini dapat dikaitkan dengan perubahan yang kami buat dalam proses penilaian impor," katanya, dikutip pada Selasa (6/7/2021).

Baca Juga:
100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Guerrero mengatakan penerimaan kepabeanan dan cukai pada semester I/2021 senilai P302,74 miliar, sedangkan kinerja pada periode yang sama 2020 hanya P253,09 miliar. Penerimaan tersebut juga melampaui target yang ditetapkan untuk semester I/2021 senilai P291,83 miliar.

Guerrero menilai pandemi Covid-19 telah memengaruhi perekonomian masyarakat sehingga berdampak pada penerimaan perpajakan Filipina. Meski demikian, Bea Cukai akan berupaya mengoptimalkan penerimaan dengan memanfaatkan membaiknya kinerja perdagangan internasional.

Dia menjelaskan otoritas telah mengubah sejumlah ketentuan dalam prosedur penilaian impor untuk meningkatkan penerimaan. Selain itu, ada pula migrasi sistem transaksi kepabeanan dari konvensional menjadi serba online.

Baca Juga:
Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

"[Langkah ini] sebagai bagian dari upaya kami untuk meningkatkan sistem kepabeanan dan memudahkan arus barang," ujarnya, seperti dilansir philstar.com.

Guerrero menambahkan kinerja kepabeanan diproyeksi terus membaik seiring dengan pemulihan ekonomi di dalam dan luar negeri. Selain itu, saat ini, pemerintah juga memberikan berbagai intensif yang diharapkan mampu memulihkan penerimaan perpajakan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 06 Februari 2025 | 10:29 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

100 Hari Prabowo, Sri Mulyani Sebut Bea Cukai Lakukan 6.187 Penindakan

Rabu, 05 Februari 2025 | 19:30 WIB BEA CUKAI PURWOKERTO

DJBC Cegat Mobil Penumpang di Banyumas, Angkut 280.000 Rokok Ilegal

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

BERITA PILIHAN
Senin, 10 Februari 2025 | 19:07 WIB CORETAX SYSTEM

Update! DJP Jelaskan Coretax Tak Ditunda, Beroperasi Bareng Fitur Lama

Senin, 10 Februari 2025 | 18:30 WIB KAMUS PAJAK

Update 2025, Apa Itu Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Nilai Lain?

Senin, 10 Februari 2025 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Belanja Dipangkas Rp306 Triliun, Prabowo Tegaskan Pentingnya Efisiensi

Senin, 10 Februari 2025 | 16:47 WIB CORETAX SYSTEM

Catatan DPR untuk DJP Soal Coretax: Jangan Ganggu Penerimaan Negara!

Senin, 10 Februari 2025 | 16:15 WIB CORETAX SYSTEM

Pengumuman! DJP Pertahankan Sistem Lama, Antisipasi Kendala di Coretax

Senin, 10 Februari 2025 | 16:00 WIB PMK 11/2025

PMK 11/2025 Terbit, Tarif PPN Emas Perhiasan Tetap 1,1% dan 1,65%

Senin, 10 Februari 2025 | 15:19 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Yuk Belajar Siklus APBN, Bagaimana Tahapan Penyusunan Anggaran Negara?

Senin, 10 Februari 2025 | 15:00 WIB KELAS PAJAK MINIMUM GLOBAL

Mengenal Pajak Minimum Global: dari Kesepakatan hingga Implementasi