KABUPATEN BOGOR

Wah, Pemutihan Pajak Diperpanjang Hingga 31 Maret 2021

Muhamad Wildan | Senin, 21 Desember 2020 | 13:56 WIB
Wah, Pemutihan Pajak Diperpanjang Hingga 31 Maret 2021

Ilustrasi. (DDTCNews)

BOGOR, DDTCNews – Guna meningkatkan penerimaan pajak daerah pada tahun depan, Pemkab Bogor berencana melanjutkan kembali program keringanan pajak mulai dari 1 Januari 2021 sampai dengan 31 Maret 2021.

"Itu kan inovasi. Bagaimana cara pada masa pandemi ini pendapatan terus masuk Kabupaten Bogor tanpa terlalu membebani wajib pajak, yang tadinya tidak bayar jadi bayar pajak setelah ada relaksasi," ujar Bupati Bogor Ade Yasin, dikutip Senin (21/12/2020).

Menurutnya, insentif pajak cukup efektif dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Untuk itu, ia memerintahkan Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah untuk melaksanakan inovasi lain dari pajak daerah untuk meningkatkan penerimaan.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

"Seperti relaksasi pajak itu jangan hanya dipertahankan, tapi dimutakhirkan. Pembangunan Kabupaten Bogor juga berasal dari pajak dan pajak itu adalah uang rakyat yang dititipkan melalui pelaku usaha juga," kata Ade.

Sementara itu, Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Arif Rahman menjelaskan Pemkab Bogor akan memberikan diskon pokok pajak bumi dan bangunan (PBB) sebesar 10% dan dan diskon pokok PBB sebesar 20% untuk PBB terutang pada tahun pajak hingga 2011.

Pemkab Bogor juga akan memberikan penghapusan sanksi denda keterlambatan pembayaran pajak sampai dengan tahun pajak 2020.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Arif menilai insentif pajak mampu mengatrol penerimaan pajak daerah sehingga Pemkab Bogor mampu merealisasikan penerimaan pajak daerah di atas target yang ditetapkan setelah refocusing APBD akibat Covid-19.

"Alhamdulillah kami berhasil melampaui target pajak daerah sebesar 114,12% dari target yang kami tetapkan ada perubahan 2020 kemarin. Tentu ini capaian yang sangat luar biasa," tutur Arif seperti dilansir bogor.pojoksatu.id. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

22 Desember 2020 | 12:26 WIB

Jawa Timur Jawa Tengah juga indonesia lo, mbok ya o d bebaskan denda pajak. Nya, biar gak teebebani akan denda nya.. Tks

21 Desember 2020 | 19:17 WIB

dengan adanya intensif pajak ini semoga dapat meningkatkan pendapatan asli daerah wilayah bogor ini di masa pandemi covid-19

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:00 WIB KOTA PONTIANAK

Semarakkan HUT ke-253, Pemda Adakan Program Pemutihan Denda PBB-P2

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:00 WIB KOTA BALIKPAPAN

Apresiasi Pembayar Pajak, Pemkot Beri Hadiah Sepeda Motor hingga Umrah

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN