UU CIPTA KERJA

Pemerintah Berhati-Hati Susun RPP Klaster Perpajakan UU Cipta Kerja

Muhamad Wildan | Kamis, 19 November 2020 | 17:08 WIB
Pemerintah Berhati-Hati Susun RPP Klaster Perpajakan UU Cipta Kerja

Dirjen Pajak Suryo Utomo (kedua dari kanan) memberikan penjelasan dalam acara Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja Bidang Perpajakan, Kamis (19/11/2020). (foto: Humas Kemenko Perekonomian)

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) berkomitmen untuk berhati-hati dalam menyusun peraturan pemerintah (PP) dan peraturan menteri keuangan (PMK) terkait kebijakan perpajakan sebagai aturan turunan UU 11/2020.

Dirjen Pajak Suryo Utomo mengatakan DJP tidak menginginkan adanya kesalahan penulisan dalam aturan turunan klaster perpajakan UU Cipta Kerja yang nantinya berpotensi menimbulkan masalah hingga sengketa.

"Salah tulis [aturan] bisa jungkir balik implementasinya. Saya tidak mau nanti implementasinya salah-salah. Itu bisa jadi salah makna semua dan ujung-ujungnya ke Pengadilan Pajak," ujar Suryo dalam acara Serap Aspirasi Implementasi UU Cipta Kerja Bidang Perpajakan, Kamis (19/11/2020).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Pada kesempatan tersebut, Suryo menerangkan saat ini DJP sedang menyusun 1 PP yang mengatur pelaksanaan seluruh UU perpajakan yang diubah melalui Pasal 111 hingga Pasal 113 UU No. 11/2020, yakni UU PPh, UU PPN, dan UU KUP.

Untuk saat ini, Suryo mengestimasi naskah PP pelaksanaan klaster perpajakan UU 11/2020 mencapai 140 halaman. Selain memperjelas ketentuan-ketentuan yang diamanatkan untuk diatur melalui PP, DJP juga akan mengatur mengenai masa transisi pada PP tersebut.

"Dalam PP ini akan kami atur mengenai transisi. Berubahnya suatu regulasi akan membawa efek administrasi, di PP ini nanti akan kami bunyikan," ujar Suryo.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Oleh karena itu, Suryo mengatakan wajib pajak tidak perlu khawatir akan dikenai sanksi oleh DJP karena tidak melaksanakan ketentuan pajak yang baru. Banyak aspek yang akan melewati masa transisi melalui PP yang saat ini sedang disusun.

Sesuai dengan amanat UU 11/2020, pemerintah memiliki 3 bulan untuk merancang seluruh aturan pelaksanaan. Mengingat UU 11/2020 diundangkan pada 2 November 2020, pemerintah masih memiliki waktu hingga Januari 2021 untuk menyelesaikan seluruh aturan pelaksanaan. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

19 November 2020 | 22:32 WIB

Tentu saja perlu kehati-hatian yg ekstra mengingat PP sebagai aturan pelaksana dari Omnibus perpajakan. Dengan adanya aturan pelaksana, bukannya merampingkan regulasi malah menambah beban pembuatan. Tentu saja hal ini tidak akan menyelesaikan permasalahan hyper regulasi di negara ini. Sangat memprihatinkan

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Hapus NPWP yang Meninggal Dunia, Hanya Bisa Disampaikan Tertulis

Minggu, 20 Oktober 2024 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Gencar Edukasi, DJP Harap Pegawai Pajak dan WP Terbiasa dengan Coretax

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024