PEMILU 2024

Wapres: Meninggalnya Petugas TPS karena Kelelahan Jangan Terulang

Redaksi DDTCNews | Kamis, 02 November 2023 | 11:33 WIB
Wapres: Meninggalnya Petugas TPS karena Kelelahan Jangan Terulang

Petugas menunjukkan kardus berisi tinta di gudang penyimpanan logistik Pemilu 2024, Desa Blubuk, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (1/11/2023). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Polri untuk memastikan kesiapan teknis penyelenggaran pemilu 2024. Dia mewanti-wanti agar insiden meninggalnya petugas penyelenggara pemilu akibat kelelahan pada 2019 lalu tidak terulang.

Sebagai pengingat, sebanyak 894 petugas pemilu meninggal dunia pada 2019 lalu akibat kelelahan dan faktor lainnya. Sementara itu, 5.175 petugas juga tercatat mengalami sakit.

"Pengalaman 2019 itu tidak boleh terulang sehingga banyak korban [meninggal] terutama karena kelelahan, disamping penyakit bawaan," ujar Ma'ruf, dikutip pada Kamis (2/11/2023).

Baca Juga:
Kanal Pakpol DDTCNews Ditutup: 576 Konten Telah Diakses 1,78 Juta Kali

Karenanya, Ma'ruf mendorong KPU dan Polri mengacu pada hasil evaluasi atas pemilu 2019 lalu sebagai rujukan penyelenggaraan pemilu 2024. Pemerintah, ujar wapres, juga tengah menyusun langkah-langkah pencegahan menghindari kasus kelelahan berlebih yang dialami petugas pemilu.

"Karena itu sekarang sudah dipetakan bagaimana mereka itu supaya tidak mengalami hal itu [sakit dan meninggal]," ujar wapres.

Mendukung pernyataan wapres, Kapolri Listyo Sigit Prabowo menekankan bahwa pemerintah saat ini berfokus pada antisipasi potensi kerawanan keamanan dan ketertiban pemilu 2024. Menurutnya, dirinya sudah berkoordinasi dengan jajarannya di wilayah untuk memetakan potensi kerawanan keamanan pemilu.

Baca Juga:
580 Anggota DPR Terpilih Resmi Dilantik, Paling Banyak dari PDIP

Polri melakukan pemetaan kerawanan keamanan dan ketertiban pemilu dengan mengacu pada data yang dihimpun oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Badan Intelijen Negara (BIN).

Untuk wilayah yang tergolong rawan, Polri akan meminta bantuan TNI dalam pengawalan berjalannya pemilu 2024, termasuk Daerah Otonomi Baru (DOB) di Papua. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 01 Oktober 2024 | 10:45 WIB PEMILU 2024

580 Anggota DPR Terpilih Resmi Dilantik, Paling Banyak dari PDIP

Minggu, 29 September 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kamala Harris Janjikan Insentif Pajak untuk Sektor Manufaktur

Senin, 16 September 2024 | 15:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Bakal Bebaskan Uang Lembur dari Pungutan Pajak

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP