YORDANIA

Wah! Tempat Nge-gym Dikenai Pajak Tambahan 16%

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Mei 2017 | 17:11 WIB
Wah! Tempat Nge-gym Dikenai Pajak Tambahan 16%

AMMAN, DDTCNews – Baru-baru ini pemerintah Yordania menetapkan pajak tambahan sebesar 16% bagi para pemilik dan pengguna pusat kebugaran (gym). Kendati demikian, aturan baru tersebut mendapat penolakan dari para pemilik gym.

Salah seorang pemilik gym, Ahmad Ismail mengatakan aturan baru tersebut membuat orang-orang tidak mau mendaftar jika biaya program registrasi dan pelatihan meningkat karena adanya pajak tambahan.

“Kita harus menghasilkan keuntungan, membeli mesin baru, dan sekarang harus ditambah dengan membayar pajak tambahan. Hal ini sangat tidak logis karena tarif pajaknya terlalu tinggi dan jelas akan menciptakan lebih banyak masalah,” ujarnya dalam sebuah wawancara, Minggu (21/5).

Baca Juga:
Yordania Naikkan Tarif Pajak Atas Mobil Listrik Mewah

Berdasarkan data dari Pusat Nasional, tingkat obesitas di Yordania terbilang sangat tinggi. 82% wanita dan 80% pria di Yordania terserang penyakit diabetes. Tidak hanya itu, setiap tahunnya sekitar 10% masyaralat di Yordania meninggal karena diabetes.

Salah seorang anggota gym Amal Haddad mengatakan alasan orang-orang pergi ke tempat gym adalah tidak adanya ruang umum yang dapat digunakan untuk fasilitas berolahraga. Oleh sebab itu, banyak warga Yordania yang pergi ke tempat gym untuk berolahraga.

Sementara itu, salah seorang karyawan di sebuah gym di Amman, Marlene Abdallat mengatakan bahwa sebagian orang datang ke tempat gym untuk menghabiskan waktu senggang dan menghilangkan stress.

Baca Juga:
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes, Fokus Kerja Sama Ekonomi

“Ini salah satu kegiatan yang bisa mengurangi stres dan kecemasan. Orang-orang datang ke sini selama beberapa jam rata-rata untuk mendinginkan pikiran serta berolahraga untuk mencapai tujuan yang lebih baik,"tuturnya seperti dikutip dalam jordantimes.com.

Ia menambahkan segala usia datang untuk berolahraga di tempat gym. Dengan adanya pajak tambahan ini diperkirakan dapat membatasi jumlah pengguna gym dan justru akan meningkatkan risiko kesehatan. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 18 September 2024 | 18:00 WIB YORDANIA

Yordania Naikkan Tarif Pajak Atas Mobil Listrik Mewah

Jumat, 08 Desember 2023 | 15:33 WIB KERJA SAMA EKONOMI

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes, Fokus Kerja Sama Ekonomi

Sabtu, 09 Januari 2021 | 15:01 WIB YORDANIA

Kala Pandemi, Penerimaan Pajak Negara Ini Justru Tumbuh

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja