KERJA SAMA EKONOMI

Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes, Fokus Kerja Sama Ekonomi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 08 Desember 2023 | 15:33 WIB
Jokowi Terima Surat Kepercayaan 10 Dubes, Fokus Kerja Sama Ekonomi

Presiden Jokowi bersama Duta Besar LBBP Designate Resident Republik Rwanda untuk Republik Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (8/12/2023). (Foto: Humas Setkab/Agung)

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima surat-surat kepercayaan dari 10 duta besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) di Istana Merdeka, Jumat (8/12/2023). Kesepuluh dubes tersebut berasal dari Denmark, Kamboja, Kazakhstan, Rwanda, Pakistan, Cile, Laos, Kanada, Yordania, dan Angola.

Dalam keterangannya selepas acara penyerahan surat-surat kepercayaan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan bahwa kerja sama dengan kesepuluh negara tersebut akan terfokus pada bidang ekonomi.

"Fokus hubungan bilateral kita dengan 10 negara tersebut akan banyak terfokus pada kerja sama ekonomi," kata Retno.

Baca Juga:
Diperpanjang hingga 2030, Lahan Pertanian di Negara Ini Bebas Pajak

Retno menjelaskan bahwa tren perdagangan Indonesia dengan kesepuluh negara sahabat tersebut mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Selain itu, dari 10 negara sahabat tersebut, perdagangan Indonesia mengalami surplus dengan enam negara.

Dari kesepuluh negara tersebut, volume perdagangan terbesar disumbang oleh Pakistan. Sementara itu, nilai investasi terbesar berasal dari Yordania.

"Volume perdagangan yang terbesar dilakukan dari 10 negara tersebut adalah dengan Pakistan yang tahun lalu mencapai lebih dari US$4,5 miliar. Sementara dari sisi investasi yang masuk ke Indonesia, Yordania memegang posisi yang paling tinggi untuk tahun lalu hampir US$500 juta," tutur Menlu.

Baca Juga:
Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Selain itu, Retno menuturkan bahwa saat ini Indonesia sedang melakukan negosiasi perjanjian investasi dengan Kazakhstan. Menlu juga menyebut bahwa investasi Indonesia dengan Kamboja, Yordania, dan Angola mengalami peningkatan.

Selain kerja sama ekonomi, Menlu menuturkan bahwa terdapat kerja sama terhadap beberapa isu lainnya seperti perlindungan warga negara Indonesia, kerja sama bidang industri, dan transisi energi. Misalnya, Indonesia tengah bekerja sama menangani penipuan daring (online scam) bersama Laos dan Kamboja.

"Kemudian kita juga sedang terus menjalin kerja sama di bidang industri strategis utamanya dengan Pakistan dan Kamboja. Sementara dengan Denmark, kita saat ini sedang mengembangkan kerja sama untuk transisi energi," kata Menlu. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 22 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Soal Daya Saing RI saat Tarif PPN Jadi 12 Persen, Ini Kata Kepala BKF

Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra