PROVINSI SUMATERA UTARA

Waduh, Ratusan Kendaraan Dinas Masih Menunggak Pajak

Dian Kurniati | Senin, 19 April 2021 | 11:00 WIB
Waduh, Ratusan Kendaraan Dinas Masih Menunggak Pajak

Ilustrasi.

MEDAN, DDTCNews – Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sumatera Utara mencatat hingga saat ini terdapat 116 unit kendaraan dinas yang belum pernah membayar pajak kendaraan bermotor.

Kepala BPKAD Sumut Ismael Sinaga mengatakan semula ada 183 unit dari 883 unit kendaraan dinas yang memiliki tunggakan pajak. Belakangan, 67 unit kendaraan telah membayar pajak senilai total Rp167,3 juta sedangkan 116 unit kendaraan lainnya belum melunasi kewajiban pajaknya.

"Data ini kami dapatkan setelah petugas melakukan pengecekan," katanya, dikutip Senin (19/4/2021).

Baca Juga:
Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Pemprov Sumut, lanjut Ismael, terus melakukan pengujian kelayakan, pemeriksaan, pengendalian, dan pemasangan logo oleh Inspektorat dan BPKAD melalui program apel kendaraan dinas.

Selain itu, BPKAD dan Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) juga melakukan pemeriksaan kelengkapan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), surat tanda nomor kendaraan (STNK), kesesuaian pelat kendaraan, serta catatan pembayaran pajak.

Dari apel tersebut, tercatat ada 883 unit kendaraan dinas di seluruh Sumut, 764 unit di antaranya dalam kondisi baik dan layak pakai, sedangkan 97 unit kurang baik, dan 10 unit lainnya rusak berat.

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

BPKAD menemukan kendaraan yang belum selesai pencatatan pada kartu inventaris barang (KIB) pemprov, dan 21 unit kendaraan tidak memiliki STNK/BPKB dan tidak memiliki surat penunjukan pemakaian sehingga harus ditahan.

Ismael menjelaskan kegiatan apel menjadi tindak lanjut perintah gubernur dan wakil gubernur Sumut mengenai penataan aset daerah. Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan akan memulai lelang kendaraan dinas untuk efisiensi penataan aset.

Sebagai gantinya, para pejabat eselon II akan memakai kendaraan dinas sewa atau rental, sedangkan eselon III dan eselon IV akan diberikan uang transportasi."Kami harap tahun ini bisa berjalan, terutama di Sekretariat Daerah," ujarnya belum lama ini.

Baca Juga:
Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Pemakaian kendaraan dinas dinilai tidak efisien karena membutuhkan biaya perawatan dan tidak semua OPD mampu menjaganya dengan baik. Jika memakai kendaraan rental, pemprov tidak perlu memusingkan biaya perawatan, asuransi, serta pajak kendaraan bermotor.

Setelah berkonsultasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), pemprov akan memulai pengadaan kendaraan dinas secara rental melalui e-katalog.

"Ke depan kami akan membuat melalui e-katalog untuk pengadaan rental kendaraan ini, dan untuk lelang kendaraan dinas sudah kami serahkan ke balai lelang," tuturnya seperti dilansir sumutpos.co. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

19 April 2021 | 20:46 WIB

Untuk kendaraan yang menunggakkan pajaknya sebaiknya ditarik saja kendaraannya agar memberikan efek jera

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?