Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Ekonom berpendapat Pemerintah Inggris tidak perlu menaikkan tarif pajak untuk konsolidasi fiskal menyusul data tingkat utang pemerintah yang dirilis kantor statistik nasional ternyata jauh lebih kecil dari proyeksi awal tahun.
Laporan ONS menyebutkan pemerintah merealisasikan penarikan utang sejumlah £31,7 miliar atau setara dengan Rp643 triliun pada April 2021 atau lebih rendah dari proyeksi badan pengawas anggaran atau Office for Budget Responsibility (OBR) senilai £39 miliar.
"Jumlah itu (utang pemerintah April 2021) lebih kecil £15,6 miliar daripada angka yang dipinjam pada April tahun lalu," tulis keterangan ONS dikutip pada Jumat (28/5/2021).
Dari catatan tersebut, para ekonom Inggris menilai pemerintah sudah tidak perlu lagi menggunakan skenario kenaikan pajak untuk konsolidasi fiskal. Apalagi, kegiatan ekonomi mulai dibuka secara bertahap dan langsung memberikan kontribusi pada penerimaan negara.
Ruth Gregory dari Capital Economics mengatakan posisi keuangan pemerintah tahun ini tak seburuk proyeksi OBR. Apalagi, bank sentral Inggris memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun ini akan mencapai 7% atau lebih tinggi dari proyeksi OBR sebesar 4%.
"[Data ONS] memperkuat pandangan kami bahwa kenaikan pajak dan pemangkasan belanja yang paling ditakuti dapat dihindari," tutur Gregory.
Senada, ekonom dari Economic Affairs Julian Jessop berpendapat para pejabat Kemenkeu Inggris tak perlu berpikir meningkatkan beban pajak. Saat ini, cara terbaik mempercepat pemulihan ekonomi adalah dengan memotong beban pajak seiring dengan tingkat utang yang terus menurun.
Kepala Ekonom Pantheon Macroeconomics Samuel Tombs menuturkan pemulihan kegiatan ekonomi merupakan kabar baik bagi anggaran pemerintah. Menurutnya, pemerintah sudah berada di jalur yang tepat dalam menekan tingkat utang baru dan menggenjot pertumbuhan ekonomi.
"Tingkat utang publik harus terus diturunkan mengingat PDB agaknya akan naik sekitar 7% secara tahunan pada 2021. Itu akan dengan mudah mengalahkan prediksi 4% yang disampaikan OBR," ujarnya seperti dilansir dailymail.co.uk. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.