APBN KITA

Tumbuh 28,9%, Sri Mulyani: Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Cukup Kuat

Dian Kurniati | Senin, 25 Oktober 2021 | 15:31 WIB
Tumbuh 28,9%, Sri Mulyani: Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Cukup Kuat

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (tangkapan layar)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mencatat realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir September 2021 tumbuh sebesar 28,9%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan penerimaan kepabeanan dan cukai mencapai Rp182,9 triliun atau 85,1% dari target Rp215,0 triliun. Menurutnya, penerimaan tersebut tumbuh semakin kuat seiring dengan pulihnya kegiatan perekonomian.

"[Penerimaan] bea dan cukai tumbuhnya tetap double digit, kuat, 28,9%," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (25/10/2021).

Baca Juga:
Jumlah Satuan Pelayanan Balai Laboratorium Bea dan Cukai Bertambah

Sri Mulyani mengatakan penerimaan cukai yang mencatatkan pertumbuhan 15,1% ditopang efektivitas kebijakan penyesuaian tarif dan pengawasan di bidang cukai. Selain itu, membaiknya kondisi pandemi Covid-19 yang dibarengi dengan pembukaan tempat wisata juga mendorong penerimaan cukai.

Khusus cukai hasil tembakau, realisasi penerimaannya Rp128 triliun atau tumbuh 15,1% dari periode yang sama tahun lalu karena membaiknya kinerja produksi. Di sisi lain, ada faktor pelunasan pita cukai yang maju dari Oktober dan besarnya pemesanan pita cukai yang jatuh tempo pada September 2021.

Kemudian, realisasi penerimaan bea masuk tercatat Rp3,47 triliun atau tumbuh 13,7% secara tahunan. Menurut Sri Mulyani, pertumbuhan itu dipengaruhi tren kinerja impor nasional yang terus meningkat.

Baca Juga:
Menkeu Sesuaikan Aturan Soal Balai Laboratorium Kepabeanan dan Cukai

Adapun dari sisi bea keluar, tercatat nilainya Rp22,56 triliun atau mengalami pertumbuhan hingga 910%. Realisasi penerimaan bea keluar tersebut menjadi yang terbaik sepanjang sejarah.

Sri Mulyani menyebut tingginya realisasi bea keluar didorong peningkatan ekspor komoditas tembaga dan tingginya harga produk kelapa sawit.

"Bea keluar kita, seperti bisa kita duga, tahun 2021 melonjaknya luar biasa, 9 kali lipat lebih, 910%," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 08 Januari 2025 | 17:30 WIB PMK 121/2024

Jumlah Satuan Pelayanan Balai Laboratorium Bea dan Cukai Bertambah

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:23 WIB SE-8/PPPK/2024

Untuk Akuntan Publik, Ada Surat Edaran PPPK soal Laporan PPL 2024

Rabu, 08 Januari 2025 | 17:00 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

Wah! Driver Ojol Dapat Apresiasi dari KPP karena Lapor SPT Lebih Awal

Rabu, 08 Januari 2025 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Beri Diskon Pajak Kendaraan dan BBNKB

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:30 WIB KANWIL DJP JAWA TENGAH I

Gara-Gara Tak Setor PPN Rp3,4 Miliar, Direktur PT Ditahan Kejaksaan

Rabu, 08 Januari 2025 | 15:00 WIB APBN 2025

Soal Target Pendapatan Negara 2025, Ini Kata Wamenkeu Anggito

Rabu, 08 Januari 2025 | 14:30 WIB LITERATUR PAJAK

Hak dan Kewajiban Wajib Pajak Menurut OECD, Simak Detailnya

Rabu, 08 Januari 2025 | 14:00 WIB PMK 135/2024

Pemerintah Lanjutkan PPnBM DTP untuk Mobil Listrik CBU dan CKD

Rabu, 08 Januari 2025 | 13:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Tak Ada Kenaikan Tarif, DJBC Sebut Pelunasan Cukai Kembali ke 2 Bulan