AMERIKA SERIKAT

Trump Bakal Luncurkan Tax Cuts 2.0 Sebelum Pemilu

Dian Kurniati | Sabtu, 15 Februari 2020 | 16:18 WIB
Trump Bakal Luncurkan Tax Cuts 2.0 Sebelum Pemilu

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

WASHINGTON, DDTCNews - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan merilis paket kebijakan pemotongan pajak jilid kedua atau Tax Cuts 2.0 pada musim panas atau sebelum pemilu November 2020.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional Larry Kudlow menyebut Tax Cuts 2.0 akan memberi stimulus untuk menaikkan daya beli kelompok kelas menengah AS. Trump ingin mengulang capaian pertumbuhan ekonomi AS di atas 3%, seperti saat Tax Cuts and Jobs Act (TCJA) diluncurkan akhir 2017.

"Mungkin akan keluar sekitar September. Kami ingin mengarahkannya pada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat lagi di masa jabatan kedua presiden," katanya, Jumat (14/2/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Trump berencana memberikan pemotongan pajak 10% kepada kelas menengah AS. Gedung Putih saat ini masih mengkaji model penurunan pajak penghasilan (PPh) untuk orang dengan penghasilan menengah, serta menyesuaikan kredit PPh untuk orang berpenghasilan rendah.

Kudlow menyebut akan ada beberapa pemotongan pajak lain pada Tax Cuts 2.0. Wacana yang mencuat seperti keringanan pajak untuk tabungan pensiun tertentu. Ada proposal untuk menggabungkan dan menyederhanakan semua rekening tabungan untuk memberikan keringanan pajak.

Gagasan Universal Savings Account telah disuarakan Partai Republik sebelumnya dengan alasan lebih mudah untuk ditarik ketimbang rekening pensiun tradisional. Namun, pemerintah tetap ingin membuat batasan, seberapa besar keringanan pajak diberikan pada instrumen tersebut.

Baca Juga:
Ada Aturan Baru, Exchanger Kripto Harus Punya Hak Akses NIK Dukcapil

Kudlow menambahkan semua rencana paket kebijakan pajak itu tengah dikaji oleh Direktur Kantor Anggaran di Gedung Putih Russell Vought. Kebijakan Tax Cuts 2.0 diperkirakan akan bernilai US$1,4 triliun (sekitar Rp19,1 kuadriliun).

Seperti diketahui, melalui TCJA, Trump memberikan insentif untuk perusahaan berupa pemangkasan tarif pajak perusahaan dari 35% menjadi 21%. Insentif ini membuat perusahaan AS lebih unggul serta tidak kalah saing dengan perusahaan asal luar AS karena tarif pajak menjadi lebih kompetitif

Selain itu, melalui TCJA, Trump juga menurunkan tarif pajak orang pribadi secara signifikan. Salah satunya tarif untuk lapisan penghasilan tertinggi yang sebelumnya dipatok sebesar 39,6% kini menjadi 37%.

Dilansir Foxbusiness.com, ekonomi AS mampu tumbuh hingga 4,2% pada 2018, atau setelah kebijakan TCJA berjalan. Sementara pada triwulan ketiga 2019, pertumbuhan ekonomi tercatat 2,1%. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN