Andil dan tingkat inflasi tahunan. (data: BPS)
JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik menegaskan kenaikan indeks harga konsumen pada 2018 terkendali. Inflasi pada tahun lalu tercatat sebesar 3,13% (year on year/yoy), lebih rendah dari asumsi dalam APBN 2018 sebesar 3,5%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto memaparkan indeks harga konsumen (IHK) pada Desember tercatat naik (inflasi) 0,62% (month to month/mtm). Angka ini persis dengan capaian Januari 2018, sekaligus menjadi titik tertinggi selama setahun lalu.
“Perkembangan harga di Desember secara umum ada kenaikan. Ini merupakan bulan yang sibuk karena ada libur sekolah, Natal, dan tahun baru,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (1/1/2019).
Dengan performa itu, inflasi pada 2018 berada di posisi 3,13% (yoy), lebih rendah dari capaian 2017 sebesar 3,61%. Capaian itu, sambung Suhariyanto, cukup terkendali dan menggembirakan. Pasalnya, kondisi perekonomian nasional pada 2018 cukup mendapatkan banyak tantangan.
Perubahan lanskap ekonomi global kemudian memberikan tekanan pada kondisi domestik sejak semester II/2018. Oleh karena itu, menurutnya, apresiasi layak diberikan kepada pemerintah dalam menjaga laju inflasi tidak lewat dari target APBN.
“Inflasi 3.13% ini dengan situasi perekonomian yang tidak mudah menunjukan adanya komitmen pemerintah untuk menjaga inflasi dalam batas 3,5%,” imbuhnya.
Jika melihat kelompok menurut pengeluaran, inflasi tertinggi terjadi pada makanan jadi, minuman, roko, dan tembakau yang mengalami inflasi 3,91% dengan andil 0,67%. Andil paling besar adalah bahan makanan sebesar 0,68% dengan inflasi sebesar 3,41%.
Secara umum, menurut komponen, inflasi tahun lalu cukup merata. Inflasi inti, harga diatur pemerintah, dan bergejolak masing-masing mencapai 3,07%, 3,36%, dan 3,39%. Masih sama seperti tahun sebelumnya, komponen inti masih memiliki andil paling besar, yakni 1,87%. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.