PENGAMPUNAN PAJAK

Tax Amnesty Berjalan, Waspada Agresi Singapura

Redaksi DDTCNews | Senin, 25 Juli 2016 | 19:27 WIB
Tax Amnesty Berjalan, Waspada Agresi Singapura

JAKARTA, DDTCNews – Program pengampunan pajak yang baru berjalan satu minggu kabarnya mendapat serangan dari Singapura dengan berbagai upaya penjegalan, salah satunya peningkatan suku bunga bagi Warga Negara Indonesia (WNI).

Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan diperlukan adanya peningkatan kewaspadaan untuk menyukseskan program pengampunan pajak, meskipun Singapura sudah berjanji bahwa negaranya tidak akan menghadang WNI yang akan mengalokasikan dananya ke Indonesia.

"Katanya Singapura tidak menginstruksikan untuk ganggu tax amnesty Indonesia, tapi kami akan terus waspada demi menyukseskan jalannya program tax amnesty, terutama repatriasinya," ujar Bambang P.S. Brodjonegoro di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (25/7).

Baca Juga:
Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

Sebelumnya, Pemerintah Singapura melalui Deputi Perdana Menteri dan Koordinator Menteri Ekonomi Singapura, Tharman Shanmugaratnam menyampaikan kepada Menteri Keuangan Indonesia bahwa Singapura tidak akan mengganggu gugat proses berjalannya program pengampunan pajak.

Namun, kabarnya Singapura akan memberi insentif bunga yang lebih tinggi dibanding bunga normal kepada nasabah WNI yang menyimpan dananya di Singapura.

Hal ini, tambah Bambang, menjadi indikasi Pemerintah Singapura telah melanggar keputusan dalam pertemuan antara Menteri Keuangan Indonesia dengan Perdana Menteri dan Kordinator Menteri Ekonomi Singapura.

Baca Juga:
KEK Johor-Singapura Jadi Alarm untuk Pastikan Daya Saing Investasi RI

"Pemerintah Singapura pun membantah negaranya mengadakan upaya penjegalan program pengampunan pajak Indonesia," tambah Bambang.

Untuk itu, Menteri Keuangan akan tetap melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap jalannya kebijakan perpajakan. Pasalnya, dana hasil repatriasi program pengampunan pajak telah menjadi harapan utama pemerintah, apalagi dana repatriasi yang telah ditargetkan nominalnya terbilang sangat tinggi.

“Dana hasil repatriasi yang sudah diperkirakan jumlahnya oleh pemerintah mencapai Rp1.000 triliun, dana tersebut akan masuk ke pasar keuangan nasional. Sedangkan, dari sisi tax amnesty yang mampu mendorong penerimaan negara diperkirakan mencapai Rp165 triliun,” pungkas Bambang. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 24 Januari 2025 | 08:52 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penjelasan DJP soal Hitung PPN dengan DPP 11/12 yang Tidak Otomatis

Kamis, 16 Januari 2025 | 09:30 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

KEK Johor-Singapura Jadi Alarm untuk Pastikan Daya Saing Investasi RI

Jumat, 03 Januari 2025 | 15:35 WIB PENGAMPUNAN PAJAK

Pemerintah Mulai Siapkan Program Pengampunan Pajak

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah