KABUPATEN SRAGEN

Target Dipangkas, Realisasi Pajak Kendaraan Masih Jeblok

Redaksi DDTCNews | Senin, 09 November 2020 | 16:18 WIB
Target Dipangkas, Realisasi Pajak Kendaraan Masih Jeblok

Ilustrasi. (Foto: DDTCNews)

SRAGEN, DDTCNews - Realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) untuk wilayah Kabupaten Sragen, Jawa Tengah diprediksi sulit mencapai target pada tahun ini.

Kantor unit pengelolaan pendapatan daerah (UPPD) Bapenda Jateng wilayah Sragen Sutrisnowati mengatakan sampai awal November 2020 untuk PKB dan BBNKB secara total mencapai Rp161 miliar. Jumlah realisasi tersebut baru memenuhi 74,2% dari target tahun ini Rp217 miliar.

"Pada situasi normal pencapaian target PKB dan BBNKB per November biasanya sudah mencapai 90%," katanya di Sragen, Jawa Tengah, seperti dikutip Jumat (6/11/2020).

Baca Juga:
Pemprov Bikin Tabungan Pajak untuk Tingkatkan Kepatuhan ASN Bayar PKB

Sutrisnowati memaparkan realisasi penerimaan PKB dan BBNKB di wilayah Sragen tetap berat meskipun target setoran sudah direvisi oleh Bapenda Jateng.

Pada APBD murni target gabungan PKB dan BBNKB untuk wilayah Sragen ditetapkan senilai Rp252,2 miliar. Namun, akibat pandemi target tersebut dipangkas menjadi Rp217 miliar.

Dia menyebut masyarakat cenderung menahan diri untuk membeli mobil atau motor baru sehingga setoran BBNKB mengalami kontraksi pada tahun ini. Hal serupa berlaku untuk realisasi PKB di mana banyak masyarakat menunda pembayaran pajak daerah untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Baca Juga:
Pemprov Mulai Mendata ASN yang Menunggak Pajak Kendaraan Bermotor

"Ini bukan hanya terjadi di Sragen, tapi lingkup nasional. Semua terdampak Covid-19 sehingga pembayaran pajak kendaraan bermotor menjadi kurang lancar," ungkapnya seperti dilansir Solopos.com.

Sutrisnowati menjabarkan untuk target PKB di wilayah Sragen sampai awal November 2020 baru mencapai 82,8% dari target Rp135,6 miliar. Kemudian realisasi BBNKB baru mencapai 59,8% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp81,4 miliar.

"Dulu setiap bulan rata-rata ada 2.700 kendaraan baru yang dibeli, beberapa bulan lalu hanya ada pembelian sekitar 300 kendaraan baru. Namun, dalam 2 bulan terakhir ada peningkatan hingga 1.000 unit. Jadi, untuk BBNKB kemungkinan hingga akhir tahun belum bisa tercapai," imbuhnya. (Bsi)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 11 Februari 2025 | 17:45 WIB PROVINSI SUMATERA BARAT

Pemprov Bikin Tabungan Pajak untuk Tingkatkan Kepatuhan ASN Bayar PKB

Minggu, 09 Februari 2025 | 16:00 WIB PROVINSI SUMATERA BARAT

Pemprov Mulai Mendata ASN yang Menunggak Pajak Kendaraan Bermotor

Minggu, 09 Februari 2025 | 08:30 WIB PROVINSI RIAU

Jangan Lewatkan! Program Pemutihan Pajak Kendaraan hingga 5 April 2025

Kamis, 06 Februari 2025 | 14:00 WIB PROVINSI LAMPUNG

Segera Dilantik, Gubernur Diminta Langsung Bikin Pemutihan Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 12 Februari 2025 | 15:30 WIB KABUPATEN PROBOLINGGO

Sebar SPPT Lebih Cepat, Pemkab Imbau WP Segera Bayar Tagihan PBB

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:00 WIB KABUPATEN BANGKA BELITUNG

Pemda Ini Tegaskan Tambang Ilegal Tetap Harus Bayar Pajak Daerah

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPP Belum Sesuai PMK 11/2025, Perlukah PKP Bikin Faktur Pengganti?

Rabu, 12 Februari 2025 | 11:51 WIB KEPATUHAN PAJAK

Pejabat Kemenkeu Tersangka, DPR Minta Rakyat Tetap Patuh Bayar Pajak

Rabu, 12 Februari 2025 | 11:04 WIB CORETAX SYSTEM

Banyak Keluhan terkait Coretax, Ombudsman Ingatkan DJP Soal Ini

Rabu, 12 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PERPAJAKAN

Gebrakan Kebijakan Bea Masuk Presiden AS Donald Trump

Rabu, 12 Februari 2025 | 10:45 WIB CORETAX SYSTEM

Efek Coretax ke Penerimaan, DJP Pantau Setoran Pajak Jelang Deadline

Rabu, 12 Februari 2025 | 10:30 WIB KANWIL DJP SUMATERA UTARA II

PPN yang Dipungut Tak Disetor ke Kas Negara, WP Ditahan Kejari