BERITA PAJAK HARI INI

Soal Perpajakan, Ini Prioritas Menteri Keuangan dalam Jangka Pendek

Redaksi DDTCNews | Jumat, 01 November 2019 | 07:55 WIB
Soal Perpajakan, Ini Prioritas Menteri Keuangan dalam Jangka Pendek

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan proses legislasi RUU Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan menjadi prioritasnya dalam jangka pendek. Hal tersebut menjadi bahasan beberapa media nasional pada hari ini, Jumat (1/11/2019).

Regulasi yang menggunakan skema omnibus law tersebut diyakini akan membuat kebijakan perpajakan di Indonesia lebih sesuai dengan perkembangan dunia, terutama terkait ekonomi digital. Selain itu, RUU tersebut juga akan mengakomodasi penurunan tarif PPh badan.

“Prioritas kita bisa menyampaikan legislasi dari peraturan perpajakan yang waktu itu sudah disampaikan di sidang kabinet, yaitu bagimana menciptakan penurunan tarif dan untuk capital gain tax yang sudah disampaikan,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Seperti diketahui, ada 7 poin kebijakan fundamental yang akan dimuat dalam RUU tersebut. Pertama, penurunan tarif PPh badan dan perusahaan go public. Kedua, penghapusan PPh atas dividen yang diterima wajib pajak dalam negari baik badan dan orang pribadi.

Ketiga, perubahan sistem pajak dari worldwide menjadi teritorial untuk WP OP baik domestik dan subjek pajak luar negeri. Keempat, relaksasi pengkreditan pajak masukan oleh pelaku usaha yang belum ditetapkan sebagai PKP, pajak masukan yang ditemukan dalam pemeriksaan, dan pajak masukan sebelum PKP melakukan penyerahan terulang PPN.

Kelima, pengaturan ulang sanksi administrasi dari skema yang berlaku saat ini sebesar 2% per bulan. Keenam, konsolidasi fasilitas perpajakan. Ketujuh, pemajakan atas ekonomi digital yang dibagi dalam dua instrumen yakni PPN dan PPh.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

“Jadi ini yang menjadi prioritasnya. Nanti kita akan selesaikan dan disampaikan ke sidang kabinet sebelum masukan ke proses legislasi di DPR,” imbuh Sri Mulyani.

Selain itu, beberapa media nasional juga masih menyoroti pelantikan Dirjen Pajak yang baru. Seperti diketahui, Robert Pakpahan telah resmi memasuki masa purnabakti kemarin, Kamis (31/10/2019). Pagi ini, Jumat (1/11/2019), Dirjen Pajak baru akan dilantik.

Berikut ulasan berita selengkapnya.

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
  • Instrumen Investasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku telah meminta jajaran Ditjen Pajak (DJP) untuk melihat berbagai tarif instrumen investasi yang bisa disesuaikan. Kesemuannya akan diakomodasi dalam RUU Ketentuan dan Fasilitas Perpajakan.

“Sehingga mereka akan jadi satu kesatuan ekosistem dari instrumen investasi, di mana sistem perpajakan dan tarif perpajakan jadi harmonis,” tuturnya.

  • Pelantikan Dirjen Pajak Baru

Sri Mulyani memastikan pelantikan Dirjen Pajak pada hari ini. Namun, dia masih enggan memberitahu ke publik terkait sosok pengganti Dirjen Pajak yang mulai memasuki masa pensiun. Namun, kandidat terkuat Dirjen Pajak baru yang ramai diperbincangkan adalah adalah Staf Ahli Menkeu bidang Kepatuhan Pajak Suryo Utomo.

Baca Juga:
Pencantuman NITKU Bakal Bersifat Mandatory saat Pembuatan Bukti Potong

“[Dilantik] besok pagi [hari ini],” ujarnya singkat.

  • Permintaan Domestik

Sri Mulyani meminta para CEO perusahaan tetap optimistis meskipun kondisi perekonomian global tengah lesu. Pasalnya, berbekal kondisi fundamental perekonomian domestik yang masih solid, pemerintah berupaya menyampaikan sinyal positif tersebut kepada pasar dan dunia usaha.

“Saya ingin tekankan kepada para CEO yang ada di sini, jangan ikut gloomy. Kami sangat sadar kita ada dalam lingkungan global yang lemah, maka dari itu domestic demand harus dijaga tetap kuat,” tuturnya.

Baca Juga:
Tersisa 2 Bulan untuk Manfaatkan PPN Rumah 100% Ditanggung Pemerintah
  • Penerimaan Cukai

Realisasi penerimaan cukai sampai 30 Oktober 2019 mencapai Rp122,2 triliun atau 73,8% dari target APBN 2019 yang senilai Rp165,5 triliun. Penerimaan cukai hasil tembakau (CHT) masih mendominasi dengan nilai Rp116,7 triliun. Penerimaan itu naik Rp15,7 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

  • Realisasi Investasi Manufaktur Turun

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menunjukkan realisasi investasi sektor industri manufaktur selama Januari—September 2019 hanya senilai Rp147,3 triliun. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp169,7 triliun.

Sementara itu, realisasi investasi pada sektor jasa pada sembilan bulan pertama tahun ini mencapai Rp354,6 triliun, hampir menyamai realisasi investasi pada 2018 yang mencapai Rp367 triliun. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari