Ilustrasi.
PEKANBARU, DDTCNews - Pemerintah Provinsi Riau berupaya mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari pajak air permukaan.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Riau Herman mengatakan salah satu strategi yang pihaknya lakukan adalah memasang unit meter water di masing-masing kabupaten/kota di Riau. Menurutnya, terdapat potensi PAD dari pajak air permukaan yang hilang karena pengawasannya tidak optimal selama ini.
"Kami tengah berupaya agar setiap UPT Bapenda Riau minimal memiliki 2 alat water meter. Ini upaya dalam meningkatkan sektor pajak air permukaan," katanya, dikutip Sabtu (27/11/2021).
Herman mengatakan ada sekitar 400 perusahaan yang menjadi subjek pajak air permukaan di Riau. Namun, dia memperkirakan tidak semua potensi penerimaan terkumpul dengan baik.
Menurutnya, terdapat perusahaan yang belum membayar pajak air permukaan dengan benar kepada pemprov. Dengan pemasangan water meter, dia berharap setiap upaya kecurangan akan langsung ketahuan.
Dia menjelaskan alat water meter akan dapat memeriksa apakah perusahaan membayar pajak air permukaan dengan benar. Jika terdapat selisih data, petugas Bapenda dapat melakukan cek ke lapangan untuk memeriksanya secara langsung.
Herman menyebut Bapenda pernah menemukan kasus sebuah perusahaan di Bengkalis yang bayar pajak air permukaan tidak sesuai dengan kondisi lapangan. Kapasitas mesin perusahaan yang terpasang mencapai 70 ton per jam, sedangkan bayar yang dibayar hanya Rp100.000.
"Misalnya kami ragu dengan nominal pajak air permukaan yang dibayar, maka petugas bisa turun melakukan pengujian ke lapangan," ujarnya dikutip riau1.com. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.