Presiden Jokowi. (tangkapan layar)
JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai investasi menjadi jangkar yang penting untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional dari pandemi Covid-19.
Jokowi mengatakan peran investasi terhadap perekonomian harus diperkuat karena kemampuan APBN yang terbatas. Menurutnya, upaya penurunan defisit APBN ke bawah 3% juga berpotensi menimbulkan guncangan atau syok pada perekonomian.
"Investasi menjadi jangkar pemulihan ekonomi karena APBN semua negara juga sama, berat, defisit semua," katanya dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, Rabu (24/11/2021).
Jokowi mengatakan upaya pemulihan ekonomi tidak bisa hanya mengandalkan APBN. Dalam hal ini, dia meminta Kementerian Investasi dan pemerintah daerah mendorong realisasi investasi agar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dapat segera terasa.
Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan krisis kesehatan dan ekonomi sehingga semua negara menggunakan APBN sebagai instrumen countercyclical. Dia memperkirakan akan ada dana puluhan ribu triliun rupiah yang direm secara bersamaan ketika negara-negara di dunia kompak ingin menurunkan defisitnya.
"Ini juga menakutkan tapi belum ada kalkulasinya," ujarnya.
Jokowi mengaku senang ketika semua kementerian/lembaga dan pemda saling berlomba memperbaiki kualitas pelayanan investasinya. Sayangnya, kualitas pelayanan yang baik juga tidak menjamin investor mau datang dan menanamkan modal ke suatu daerah.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kementerian/lembaga dan pemda terus berinovasi memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua investor, baik yang kecil, sedang, maupun besar. Selain itu, dia berharap investasi yang datang juga diarahkan untuk mendorong hilirisasi industri.
"Tidak bisa lagi ekspor bahan mentah. Giring investor untuk membuat barang mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi," imbuhnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.