RAPBN 2025

Program Prabowo Ditampung di RAPBN 2025, Detailnya Masih Digodok

Muhamad Wildan | Senin, 05 Agustus 2024 | 13:36 WIB
Program Prabowo Ditampung di RAPBN 2025, Detailnya Masih Digodok

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan RAPBN 2025 bakal menampung program-program yang direncanakan, termasuk makan siang gratis, oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sri Mulyani mengatakan program-program unggulan Prabowo tersebut akan dijabarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika menyampaikan Nota Keuangan RAPBN 2025. Nanti, program tersebut juga akan dibeberkan Prabowo ketika resmi menjabat pada Oktober 2024.

"Ini sudah masuk dalam postur RAPBN 2025. Untuk beberapa policy khusus, nanti akan disampaikan Presiden Jokowi maupun presiden terpilih pada saat beliau sudah memulai pemerintahan," katanya, Senin (5/8/2024).

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Saat ini, lanjut Sri Mulyani, tim dari Prabowo sudang mematangkan aspek teknis dari program-program prioritas yang akan dilaksanakan pada pemerintahan berikutnya. Program-program dimaksud akan dituliskan dalam nota keuangan.

Meski terdapat beragam program Prabowo yang ditampung, postur RAPBN 2025 tak jauh berbeda dibandingkan dengan postur yang disepakati oleh pemerintah dan DPR dalam pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025.

"Posturnya diperkirakan tidak akan deviasi banyak. Namun, karena ini menampung program prioritas presiden terpilih, kami mulai menghitung untuk program-program yang sering disebut seperti makanan bergizi gratis dan program inisiatif baru," tutur Sri Mulyani.

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Sebagai informasi, pemerintah dan DPR menyepakati target pendapatan negara sebesar 12,3-12,36% dari PDB dan belanja negara 14,59-15,18% dari DPB dalam pembicaraan pendahuluan RAPBN 2025. Adapun defisit anggaran disepakati sebesar 2,29-2,82% dari PDB.

Salah satu belanja tambahan yang termuat dalam postur tersebut ialah program makan siang gratis dengan anggaran senilai Rp71 triliun. Menurut Sri Mulyani, program makan siang gratis di RAPBN 2025 tidak akan memperlebar defisit anggaran.

"Angka Rp71 triliun itu ada di dalam range postur defisit 2,29% hingga 2,82%. Angka Rp71 triliun itu bukan merupakan on top di atas itu, tetapi sudah di dalamnya," kata Sri Mulyani pada Juni 2024.

Baca Juga:
Prabowo Berhemat, Sri Mulyani Jamin Anggaran Bansos Tak Terdampak

Meski anggaran makan siang gratis sudah dialokasikan, tim Prabowo masih belum mematangkan aspek-aspek teknis dari program tersebut.

"Dalam hal ini yang saya bisa katakan adalah semua pertanyaan tentang total jumlah, prosesnya seperti apa, dan sebagainya itu sedang dipikirkan secara internal," ujar Thomas Djiwandono yang saat ini telah menjabat sebagai wakil menteri keuangan II. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

BERITA PILIHAN
Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:45 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Ada Pajak Minimum Global, RI Cari Cara Biar Insentif KEK Tetap Menarik

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:25 WIB TAX CENTER UNIVERSITAS ADVENT SURYA NUSANTARA

Gratis untuk Umum! Sosialisasi Soal Coretax, PPN 12%, dan SAK EMKM-EP