PEMILU 2024

Prabowo: Jika Thailand-Vietnam Bisa Naikkan Penerimaan, RI Juga Bisa

Muhamad Wildan | Sabtu, 13 Januari 2024 | 15:00 WIB
Prabowo: Jika Thailand-Vietnam Bisa Naikkan Penerimaan, RI Juga Bisa

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (kiri) bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan) berjalan usai memberikan pidato saat menghadiri kampanye dan konsolidasi pemenangan Prabowo-Gibran di Kota Bandar Lampung, Lampung, Kamis (11/1/2024). ANTARA FOTO/ Ardiansyah/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berpandangan rasio pendapatan Indonesia seharusnya bisa dinaikkan sebesar 5 hingga 6 poin persen.

Prabowo mengatakan bila negara-negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam mampu menjaga rasio pendapatan pada level 16% hingga 18%, Indonesia seharusnya mampu melakukan hal yang sama.

"Apa sih bedanya kita dengan orang Thailand dan orang Vietnam, apa kita lebih bodoh atau apa masalahnya? If they can do it, we must also do it," ujar Prabowo dalam Dialog Capres 02 Prabowo Subianto Bersama Kadin, dikutip Sabtu (13/1/2024).

Baca Juga:
PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Menurut Prabowo, peningkatan pendapatan negara memerlukan political will dari pemerintah guna mendukung berbagai program, mulai dari digitalisasi sistem administrasi pajak hingga pembentukan badan penerimaan negara yang terpisah dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Kehadiran badan penerimaan negara yang terpisah dari Kemenkeu dipandang akan mendorong Kemenkeu untuk bekerja lebih efisien. "Kita pisahkan antara treasury antara pengelolaan kekayaan negara dan penerimaan. Sasaran kita harus naik dari 12% kita harus naik ke 5% atau 6%," ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo mengatakan pengawasan dan pemeriksaan pajak perlu berfokus pada segmen wajib pajak yang selama ini belum patuh pajak, bukan terhadap mereka yang sudah melaksanakan kewajiban pajak sesuai ketentuan.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Menurut Prabowo, intensifikasi terhadap mereka yang sudah taat pajak justru akan mendorong praktik penggelapan pajak. Prabowo mengeklaim hal ini banyak terjadi di negara lain.

"Jangan-jangan kalau diberi kemudahan kepada pengusaha-pengusaha yang benar, ini akan memacu pertumbuhan ekonomi," ujar Prabowo. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN 12%, Airlangga: Kenaikan Penerimaan Pajak Bantu Asta Cita Presiden

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Jumat, 13 Desember 2024 | 10:33 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPnBM Itu Pajak Tambahan, Bukan Bentuk Lain PPN atas Barang Mewah

Rabu, 11 Desember 2024 | 15:01 WIB PENERIMAAN PAJAK

Penerimaan Pajak RI Masih Tumbuh 1,05 Persen hingga November 2024

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan