Ilustrasi. Sejumlah pekerja memproduksi pakaian saat Ramadan di salah satu industri garmen di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (19/4/2021). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/hp.
JAKARTA, DDTCNews – Kinerja sektor manufaktur mengalami penguatan selama 6 bulan berturut-turut. Perbaikan pun terus terjadi sepanjang tahun ini.
Pada April 2021, IHS Markit mencatat Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur mencapai posisi 54,6. Kinerja indeks tersebut lebih baik bila dibandingkan dengan performa pada bulan sebelumnya yang berada pada level 53,2.
"Produksi manufaktur Indonesia terus meningkat pada bulan April di tengah-tengah ekspansi permintaan baru yang sangat kuat," ujar Ekonomi IHS Markit Andrew Harker, dikutip pada Senin (3/5/2021).
Berdasarkan pada catatan IHS Markit, output, permintaan baru, dan pembelian sektor manufaktur mengalami peningkatan cukup besar. Kenaikan output, permintaan baru, dan pembelian pada April 2021 mencatatkan posisi tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Tidak hanya dari pasar domestik, permintaan dari pasar internasional juga mengalami pemulihan.
IHS Markit mencatat ekspor untuk pertama kalinya mengalami perbaikan setelah terkontraksi dalam 17 bulan terakhir.
Sejalan dengan kenaikan permintaan, volume produksi dan pembelian sektor manufaktur mengalami peningkatan signifikan. Namun, meski sektor manufaktur terus berekspansi, pelaku usaha masih belum ingin menambah penyerapan tenaga kerja.
"Yang agak mengecewakan mengingat pertumbuhan permintaan baru menguat, perusahaan masih enggan untuk menambah karyawan," ujar Harker.
Sebanyak 75% responden yang disurvei IHS Markit menyatakan ekspansi masih akan terus berlanjut. Responden meyakini pandemi Covid-19 akan sepenuhnya berakhir pada tahun depan. Kondisi ini diyakini akan menaikkan jumlah permintaan baru. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.