Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) bersama Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri) dan Menteri Sosial Tri Rismaharini berjalan seusai rapat dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (29/8/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp811,7 triliun untuk dana Transfer ke Daerah (TKD) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut alokasi anggaran TKD tersebut naik tipis sebesar 1,6% dibandingkan dengan outlook anggaran TKD pada tahun ini sejumlah Rp799,1 triliun.
“Kenaikan ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung penguatan kapasitas fiskal daerah dengan memperhatikan kemampuan keuangan negara,” katanya dikutip dari laman Kemenkeu, Rabu (31/8/2022).
Merujuk pada dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2023, anggaran TKD tersebut terdiri atas dana bagi hasil (DBH) dengan alokasi Rp136,3 triliun, dana alokasi umum (DAU) sejumlah Rp396 triliun, dana alokasi khusus (DAK) Rp182,9 triliun.
Kemudian, dana otonomi khusus sejumlah Rp17,2 triliun, dana keistimewaan DI Yogyakarta senilai Rp1,3 triliun, dana desa Rp70 triliun dan insentif fiskal Rp8 triliun. Selanjutnya, dana tersebut akan mendukung beberapa kebijakan TKD pada tahun depan.
Pertama, meningkatkan sinergi kebijakan fiskal pusat dan daerah serta harmonisasi belanja pusat dan daerah. Kedua, meningkatkan kemampuan perpajakan daerah (local taxing power) dengan tetap menjaga iklim investasi, kemudahan berusaha, dan kesejahteraan masyarakat.
Ketiga, memperkuat kualitas pengelolaan TKD melalui implementasi UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah secara terarah, terukur, akuntabel dan transparan untuk percepatan transformasi ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Keempat, memperkuat penggunaan anggaran TKD untuk mendukung sektor-sektor prioritas. Kelima, mengoptimalkan pemanfaatan belanja daerah untuk penguatan akses dan kualitas layanan publik.
Keenam, mendorong pemanfaatan instrumen pembiayaan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas fiskal dan kebutuhan percepatan pembangunan. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.