WASHINGTON, DDTCNews – Otoritas Pajak New York membuka penyelidikan atas tuduhan terhadap Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan keluarganya yang menciptakan ‘kerajaan’ real estate melalui penghindaran pajak.
Juru Bicara Departemen Perpajakan dan Keuangan James Gazzale mengatakan instansinya sedang meninjau tuduhan yang dilaporkan dalam artikel di New York Times tersebut. Penyelidikan dilakukan dengan cermat.
“Dengan semangat mengejar semua cara penyelidikan yang tepat,” ujarnya, seperti dikutip pada Kamis (4/10/2018).
Secara hukum yang berlaku di sana, tidak ada batasan untuk mengejar kasus pajak perdata jika pihak berwenang mencurigai adanya niat penghindaran pajak. Biasanya, lanjut dia, aktivitas yang dijabarkan oleh koran dapat menjadi terlalu lama untuk mengarah pada penyelidikan kriminal.
Surat kabar itu mengungkap temuan bahwa klaim Trump bahwa dia miliarder buatan sendiri, yang telah menerima US$1 juta dari ayahnya, adalah palsu. Surat kabar itu mengatakan telah meninjau 100.000 dokumen, termasuk pengembalian pajak orang tua Trump.
The Times justru mencatat Trump dan keluarga menerima jauh lebih banyak. Mereka menghitung adanya penerimaan aset senilai US$413 juta. Selain itu, ada beberapa langkah yang mengindikasinya upaya meminimalisasi kewajiban pajak.
Pengacara Trump Charles J. Harder mengungkapkan Trump beserta keluarganya tidak melakukan praktik penghindaran pajak. Oleh karena itu, menurutnya, tuduhan itu tidak akurat. Trump, sambungnya,hampir tidak terlibat dalam masalah ini.
"Tuduhan penipuan dan penghindaran pajak New York Times 100% salah. Tidak ada penipuan atau penghindaran pajak oleh siapa pun. Fakta-fakta yang mendasari Times tuduhan palsu sangat tidak akurat,” tegasnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.