INDIA

Pemerintah Tolak Usulan Pemangkasan Tarif PPN Kendaraan, Ini Sebabnya

Muhamad Wildan | Jumat, 18 September 2020 | 14:04 WIB
Pemerintah Tolak Usulan Pemangkasan Tarif PPN Kendaraan, Ini Sebabnya

Ilustrasi. (DDTCNews)

NEW DELHI, DDTCNews—Kementerian Keuangan India menolak usulan pelaku usaha otomotif yang meminta pemangkasan tarif pajak barang dan jasa (goods and services tax/GST) kendaraan bermotor.

Menurut Kemenkeu, tarif GST atau PPN yang dikenakan atas pembelian kendaraan di India saat ini sudah lebih rendah ketimbang rezim pajak sebelumnya. Pabrikan otomotif justru diminta untuk memangkas pembayaran royalti kepada induk usaha di luar negeri.

"Perusahaan otomotif di India perlu memangkas biaya dengan mengurangi pembayaran royaltinya ke luar negeri daripada meminta penurunan tarif GST," ujar seorang pejabat di Kemenkeu, dikutip Jumat (18/9/2020).

Baca Juga:
Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kementerian Keuangan menilai pembayaran royalti oleh perusahaan india kepada induknya di luar negeri cenderung sangat tinggi dari tahun ke tahun, terutama pabrikan otomotif yang produknya laku keras di pasar India.

"Dengan ini, klaim industri yang mengatakan tarif GST tinggi dan membikin permintaan dan menekan volume produksi sama sekali tidak memiliki landasan yang kuat," ujar sumber di Kemenkeu seperti dilansir dari businessinsider.in.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman mengatakan usulan sektor otomotif terkait dengan pemangkasan tarif GST atas penyerahan kendaraan bermotor akan dibahas bersama dengan GST Council.

Baca Juga:
Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Menteri Perindustrian dan Perusahaan Terbuka Prakash Javadekar pernah mengatakan sedang mempertimbangkan usulan pelaku industri otomotif soal pemangkasan tarif GST 10% atas penyerahan dari seluruh jenis kendaraan bermotor.

Namun, usulan ini tampaknya tidak akan diterima GST Council. Hal ini dikarenakan berbagai negara bagian di India sedang kekurangan penerimaan sehingga usulan penurunan tarif dari pelaku usaha otomotif agaknya sulit terealisasi. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201