PERTUMBUHAN EKONOMI

Pemerintah Revisi Lagi Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2020, Maksimal 1%

Dian Kurniati | Jumat, 19 Juni 2020 | 09:23 WIB
Pemerintah Revisi Lagi Outlook Pertumbuhan Ekonomi 2020, Maksimal 1%

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) memberikan dokumen tanggapan pemerintah kepada Ketua DPR Puan Maharani (kanan) yang disaksikan Wakil Ketua DPR Aziz Syamsuddin (kedua kanan) dan Rachmad Gobel (kiri) pada rapat paripurna DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (18/6/2020). Rapat tersebut beragendakan mendengarkan tanggapan pemerintah terhadap pandangan Fraksi atas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) RAPBN TA 2021. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww)

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah kembali merevisi outlook pertumbuhan ekonomi tahun 2020, dari yang semula minus 0,4% hingga 2,3% menjadi 0,4% hingga 1,0%.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perubahan proyeksi itu berdasarkan pertimbangan skenario terberat pada perekonomian Indonesia akibat pandemi virus Corona. Menurutnya kondisi terberat akan terjadi pada kuartal II/2020.

"Untuk batas atas kami turunkan 2,3% ke 1,0%, revisi agak turun karena kami melihat kontraksi cukup dalam di kuartal II," katanya dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR-RI, Kamis (18/6/2020).

Baca Juga:
Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 terkontraksi hingga minus 3,1%. Proyeksi itu jauh lebih rendah dibanding capaian kuartal I/2020 yang sebesar 2,97%.

Sri Mulyani menjelaskan pandemi virus Corona yang diikuti oleh kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) telah berdampak pada terhentinya hampir semua kegiatan ekonomi di Indonesia.

Apalagi, kasus virus Corona dan kebijakan PSBB itu terjadi di daerah dengan kontribusi PSB besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Baca Juga:
PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Secara keseluruhan, Sri Mulyani menyebut capaian pertumbuhan ekonomi tahun 2020 akan sangat tergantung dari upaya pemulihan pada kuartal III dan IV/2020. Jika pada kuartal III ekonomi berangsur pulih, masih ada ruang pertumbuhannya tercatat positif di level 1%.

Namun jika tak kunjung ada perbaikan, Sri Mulyani menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan terkontraksi hingga minus 0,4%.

Sri Mulyani menambahkan revisi atas outlook pertumbuhan ekonomi Indonesia juga dilakukan oleh berbagai lembaga ekonomi dan keuangan dunia. Misalnya, Bank Dunia yang merevisi dari 2,5% menjadi hanya 0%, sedangkan ADB merevisi di kisaran 2,5% menjadi minus 1,0%.

Meski demikian, Sri Mulyani memiliki optimisme bahwa ekonomi akan kembali pulih pada 2021. "Tahun 2021 kita masih kisaran 4,5% hingga 5,5%, sesuai dengan KEM-PPKF yang disampaikan kepada DPR," ujarnya. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 23 Desember 2024 | 10:00 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Peluncuran, Sri Mulyani Cek Staf yang Lembur Selesaikan Coretax

Senin, 16 Desember 2024 | 11:05 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

PPN Jadi Naik, Berikut Daftar Lengkap Paket Kebijakan Ekonomi 2025!

Senin, 16 Desember 2024 | 10:47 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Resmi! Pemerintah Umumkan PPN Tetap Naik Jadi 12% Mulai 1 Januari 2025

Minggu, 15 Desember 2024 | 13:13 WIB PEREKONOMIAN GLOBAL

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kebijakan Trump terhadap Ekonomi Indonesia

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?