MALAYSIA

Pemerintah Perluas Basis SST dari Bisnis Online

Redaksi DDTCNews | Rabu, 17 Oktober 2018 | 09:45 WIB
Pemerintah Perluas Basis SST dari Bisnis Online

PETALING JAYA, DDTCNews – Pemerintah Malaysia berencana lebih fokus pada perluasan pajak penjualan dan jasa (sales and services tax/ SST) untuk bisnis berbasis online, khususnya bagi penyedia layanan digital dari luar negeri.

Perluasan cakupan SST itu untuk mengusung kesetaraan level of playing field bagi penyedia layanan digital dalam negeri yang sudah patuh dengan penyedia layanan digital luar negeri, sekaligus meningkatkan basis pajak Malaysia.

“Basis online lokal sudah tunduk pada rezim SST, tapi basis internasional belum. Karenanya pemerintah memfokuskan perluasan basis SST. Meski begitu, upaya ini berdampak negatif pada industri start up dan usaha kecil menengah,” demikian dilansir imoney.my, Senin (15/10).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Fokus pemerintah pada SST secara praktis mengesampingkan kebijakan capital gains tax dan pajak warisan (inheritance tax) yang sempat direncanakan berlaku pada tahun depan. Pemerintah masih mengkaji dampak yang bisa timbul akibat kedua jenis pajak tersebut.

Namun, hingga kini pemerintah masih belum mengonfirmasi kapan CGT dan inheritance tax bakal diterapkan. Besar kemungkinan kedua jenis pajak ini tidak akan berlaku pada tahun 2019 dan baru akan berlaku dalam beberapa tahun setelahnya.

Di samping itu, pemerintah juga berencana untuk memberikan insentif pajak yang lebih merangsang sektor swasta. Pasalnya insentif pajak yang masih berlaku saat ini sudah tidak diperlukan lagi dan harus segera dihapuskan.

Baca Juga:
Menkes Malaysia Ungkap Peran Cukai dalam Mereformulasi Minuman Manis

Pemerintah menyadari perubahan insentif pajak semacam itu tidak mungkin diperkenalkan dalam jangka pendek. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mempelajari perubahan yang diusulkan, serta memperkenalkan insentif pajak baru secara bertahap.

Pemerintah memiliki tugas yang tidak cukup besar untuk mengelola utang negara sebesar RM1 triliun melalui berbagai kebijakan, salah satunya pajak. Untuk itu pemerintah berupaya memulihkan perekonomian negara dengan mengatasi berbagai persoalan tersebut. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 18 Desember 2024 | 09:01 WIB KURS PAJAK 18 DESEMBER 2024 - 24 DESEMBER 2024

Kurs Pajak: Bergerak Dinamis, Rupiah Masih Melemah terhadap Dolar AS

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?